Satgas Vaksin Palsu Gelar Rapat di Kemenkes Sore Ini

Salah satu contoh vaksin palsu milik Kementerian Kesehatan yang pernah ditemukan. Umumnya vaksin ini diganti label dan menggunakan botol bekas/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Filzah Adini Lubis

VIVA.co.id – Jajaran Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, serta Kementerian Kesehatan menggelar rapat terkait maraknya peredaran vaksin palsu di Indonesia.

Hoaks, WHO Temukan Vaksin COVID-19 Palsu di Indonesia

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Agung Setya, mengatakan rapat Satgas akan digelar sore ini, Senin, 11 Juli 2016, di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan.

"Nanti sore akan ada rapat anev (analisa dan evaluasi) dan koordinsi dengan satgas jam 4 sore di Kemenkes. Kami akan bahas berapa hal yang jadi tupoksi masing-masing, akan koordinasi, dan evaluasi satgas yang berjalan seminggu ini," kata Agung di kantornya.

WHO Temukan Vaksin Palsu COVID-19 di India dan Afrika

Adanya pembentukan dan rapat Satgas vaksin palsu ini, membuat Agung yakin, kasus tersebut dapat segera ditangani dan dituntaskan.

"Diharapkan nantinya ada beberapa hal yang diprioritaskan untuk segera kami tangani. Kita harapkan penanganan bayi yang terpapar vaksin palsu ini segera ditangani," ujar Agung.

Lebih 2.500 Warga India Jadi Korban Vaksin COVID-19 Palsu

Menurut Agung, dalam rapat nanti akan ada paparan hasil pemeriksaan ahli BPOM terhadap uji laboratorium mengenai kandungan zat kimia yang digunakan para pemalsu untuk membuat vaksin.

"Hari ini ada pemeriksaan ahli juga dari BPOM untuk menjelaskan hasil laboratorium yang menyatakan ada 7 vaksin yang palsu," ujarnya.

Sejauh ini, penyidik kepolisian sudah menetapkan 18 orang tersangka terkait peredaran vaksin palsu di beberapa daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya