23 Anggota Santoso Telah Ditangkap, 14 Tewas

Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menunjukkan foto terduga teroris yang tewas tertembak dalam kontak senjata di Poso, Sulawesi Tengah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Abdy Mary

VIVA.co.id – Aparat Kepolisian di Sulawesi Tengah menyatakan sudah berhasil memperkecil jumlah kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Santoso alias Abu Wardah di Poso. Dari 40 orang di tahun 2015, para pengikut Santoso itu kini diduga tinggal 17 orang.

Kelompok Santoso Masih Ada, Operasi Tinombala Diperpanjang

Pihak kepolisian setempat menyatakan, sejak Operasi Tinombala digelar pada tahun 2016 sebanyak 23 anggota kelompok Santoso berhasil ditangkap, 14 orang di antaranya tewas.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Ajun Komisaris Besar Polisi Hari Suprapto mengatakan, dari 23 orang kelompok MIT pimpinan Santoso itu 11 orang tewas dalam kontak senjata, 3 orang ditemukan sudah menjadi jenazah, 6 orang ditangkap saat operasi, dan 3 orang simpatisan ditangkap saat akan bergabung.

Operasi Tinombala Diperpanjang Lagi, Buru Sisa MIT

"Seluruh anggota Santoso itu ditangkap dan beberapa di antaranya tewas dalam operasi penindakan di wilayah Poso," kata Hari Suprapto kepada VIVA.co.id, Kamis, 14 Juli 2016.

Hari Suprapto juga membantah informasi yang beredar yang menyebut adanya penindakan terhadap tiga DPO dalam Operasi Tinombala 2016. Informasi tersebut menyebut tiga anggota Santoso atas nama Faruq alias Manggalasi  asal Uighur , Nuretin dan Anto alias Tiger tewas dalam operasi aparat tanggal 13 Juli 2016.

Bekas Anak Buah Teroris Santoso Diyakini Tak Mau Menyerah

"Informasi itu tidak benar. Karena tiga  orang tersebut sudah sudah meninggal dunia dalam penindakan pada bulan Maret 2016," kata Hari.

Berikut daftar orang yang ditangkap dan tewas selama hasil Operasi Tinombala 2016:

DPO meninggal dunia karena kontak senjata sebanyak 11 orang.

1. Soleh alias Rudi (15 Januari 2016)
2. Sukarmin (9 Februari 2016)
3. Farhan (9 Februari 2016)
4. Dodo (28 Februari 2016)
5. Faruq- Warga Uighur  (15 Maret 2016)
6. Abdul Azis - Warga Uighur (15 Maret 2016)
7. Anto alias tiger (23 Maret 2016)
8. Joko - Warga Uighur (23 Maret 2016)
9. Musab -Warga Uighur (24 April 2016)
10. Yazid (15 Mei 2016)
11. Firman alias Aco (24 Mei 2016)

DPO ditangkap hidup 6 orang

1. Jaelani alias Jae (12 Februari 2016)
2. Musa alias Saad (22 Maret 2016)
3. Ibad  (15 April 2016)
4. Faqih alias Son  (15 April 2016)
5. Aqil alias Ichsan (25 April 2016)
6. Samil alias Nunung (16 juni 2016)

DPO ditemukan menjadi mayat 3 orang

1. Daeng Ahmad M (6 Maret 2016)
2. Nuretin (15 Maret 2016)
3. Sucipto (24 Mei 2016)

Tersangka ditangkap akan bergabung 3 orang

1. Moh. Ofan Fatlun alias Topan (27 April 2016)
2. Suwardi
3. Suhendar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya