Orangtua Buru Manajemen RS Harapan Bunda

Orangtua korban vaksin palsu ke lantai 4 RSHB, Jumat, 15 Juli 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Herdi Muhardi

VIVA.co.id – Kecewa dan tak puas dengan informasi mengenai vaksin palsu, puluhan orangtua korban vaksin palsu menggeruduk lantai empat Rumah Sakit Harapan Bunda, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat, 15 Juli 2016. Lantai empat rumah sakit tersebut merupakan tempat manajemen rumah sakit.

Parah, RS Harapan Bunda Paksa Pasien Tanggung Biaya APD Tim Medis

Namun sayang, saat berada di lantai empat, para korban tak menemukan seorang pun dari pihak rumah sakit. Akibatnya, beberapa petugas keamanan yang berjaga di lantai tersebut, hampir menjadi bulan-bulanan korban, karena disebut bersekongkol dan berbohong.

"Mas, kami digiring ke sini karena ada pihak humas yang bolehin naik karena ada manajemen yang bisa ditemui. Kenapa sekarang disebut enggak ada orang?,” ujar salah satu orangtua korban dengan nada kesal.

Tiga Kasus Vaksin Terheboh Sepanjang 2017

Kekecewaan juga diakui seorang ayah asal Cijantung, Jakarta Timur, bernama Aria. Menurut dia, sudah dua hari mereka tidak diberikan kejelasan konkret mengenai vaksin palsu.

"Kami tadi diarahkan ke sini, tapi di sini tidak ada (manajemen). Itu karyawan mengaku humas yang anterin kami sampai sini (lantai empat), bahkan dia sampai mengantarkan 4-5 kali lewat lift. Setelah sampai sini konfimasi, satpam bilang sudah tidak ada orang. Ini penipuan, saksi banyak. Kami jadi kayak dipingpong," tutur Aria, yang mengaku telah melakukan imunisasi kepada anaknya sejak 2013.

Pembuat Vaksin Palsu Minta Dibebaskan dari Hukuman

'Perburuan' manajemen RS Harapan Bunda semakin memanas. Sebab, petugas keamanan menyatakan tak ada tangga darurat, justru sebaliknya, berada tepat di belakang ruang sekretariat.

Bahkan, saat VIVA.co.id mencoba melewati tangga tersebut, ternyata tangga itu tak dikunci. Selain itu, tangga tersebut tembus ke ruang rawat inap di lantai tiga dan akses ke lantai satu.

Hal ini pula yang membuat masyarakat naik pitam, mereka menduga para manajemen dan dokter RS Harapan Bunda kabur melalui tangga sebelum orangtua korban vaksin palsu naik ke atas.

Tak berhenti di situ, ketegangan kembali terjadi. Sebab lift yang digunakan untuk naik dari lantai satu ke lantai empat ternyata mati.

"Wah, ini sudah main-main, cari masalah," ucap salah satu orang tua korban vaksin palsu.

Hingga pukul 19.30 WIB, lantai empat RS Harapan Bunda masih diduduki beberapa orangtua korban vaksin palsu. Bahkan sejumlah petugas keamanan dari rumah sakit dan juga kepolisian gabungan Polsek Ciracas, Pasar Rebo dan Polres Jakarta Timur dikerahkan, guna mengamankan rumah sakit untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya