Kapolri: Anggota Santoso Haram Menyerahkan Diri

Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Panglima TNI.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Basri Marzuki

VIVA.co.id – Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, bahwa kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah haram menyerahkan diri kepada pihak penegak hukum di Tanah Air.

Mereka pantang menyerahkan diri ke aparat, meskipun pimpinan MIT Santoso alias Abu Wardah dan rekannya Muchtar alias Kahar tewas ditembak oleh pasukan operasi tinombala.

"Karena untuk menyerahkan diri itu dalam doktrin mereka haram," kata Tito Karnavian di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Juli 2016.

Kendati demikian, Tito mengimbau kepada 19 orang kelompok teroris MIT yang masih bersembunyi di Pegunungan Poso, Sulawesi Tengah, untuk menyerahkan diri dan turun dari pegunungan. Sebab, keberadaan teroris kelompok Santoso meresahkan warga Poso itu sendiri.

"Ikuti proses hukum, kita akan bantu mereka kalau mereka turun sendiri datang itu akan jadi faktor yang meringankan hukuman mereka," ujarnya.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini meyakini jika kelompok Santoso sudah turun gunung dan menyerahkan diri, maka berdasarkan analisis internal Polri ancaman sudah berkurang. "Mekanismenya seperti itu," tuturnya.

Seperti diketahui, dua orang tewas dalam baku tembak dengan pasukan Operasi Tinombala 2016 di Poso, pada Senin, 18 Juli 2016, sekitar pukul 17.30 WIT. Saat penyergapan, jumlah mereka lima orang dan mengakibatkan dua meninggal.

Sementara itu, tiga lainnya yang terdiri dari dua orang wanita dan satu laki-laki melarikan diri dengan membawa satu pucuk senjata api.

Lagi, Anak Buah Santoso di Poso Ditembak Mati
Jenazah petani yang tewas ditembak kelompok Mujahidin Indonesia Timur

Petani di Sulteng Tewas Ditembak Kelompok Bersenjata

Polisi menduga pelakunya jaringan Mujahidin Indonesia Timur

img_title
VIVA.co.id
3 Agustus 2017