'Muhadjir Tak Suka Sistem Pendidikan Ketinggalan Zaman'

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya
VIVA.co.id - Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fauzan, menanggapi positif terpilihnya Muhadjir Effendy sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menggantikan Anies Baswedan. Menurutnya, Muhadjir merupakan adalah konseptor dan eksekutor yang unggul.
 
"Saya yakin di seratus hari program kerjanya, akan ada perubahan di dunia pendidikan. Kami dari UMM menyarankan agar pengelolaan dunia pendidikan ke depan tidak hanya dilakukan secara parsial, namun juga diintegrasikan dengan dunia enterpreneur,” kata Fauzan di Malang pada Rabu malam, 27 Juli 2016.
 
Ia mengaku tidak kaget Muhadjir Effendy dipercaya sebagai Menteri Pendidikan. Soalnya, nama Muhadjir selalu muncul dan dirumorkan menjadi menteri setiap berkembang wacana perombakan kabinet 
 
Muhadjir, kata Fauzan, tak hanya berprestasi dan berdedikasi tinggi pada profesinya, tetapi juga dikenal sebagai konseptor ulung sekaligus pelaksana gagasan yang bersemangat. Dia mencontohkan perguruan tinggi UMM yang diklaim sebagai minatur pendidikan ideal Indonesia itu adalah bagian dari hasil kerja Muhadjir.
 
Pemerintah Sarankan Guru Honorer Usia Lebih 35 Tahun Ikut Tes CPPPK
Selama menjabat menjadi Rektor UMM, Muhadjir dikenal sebagai seorang yang gemar melakukan pembaruan sistem pendidikan. “Beliau tidak suka sistem pendidikan yang ketinggalan zaman. Saya yakin beliau bisa membawa sistem pendidikan di Indonesia lebih baik dan tidak ketinggalan zaman,” kata Fauzan.
 
Guru Korban Gempa Lombok dapat Tunjangan Khusus
Muhadjir juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang humanis serta memiliki komitmen kerja berkualitas dan mengejar prestasi. Ia pun meyakini Muhadjir sanggup menjalankan tugas barunya sebagai Menteri.
 
Anggaran Kemendikbud Dipangkas Rp4 Triliun pada 2019
Selain itu, ia berharap Muhadjir segera melakukan perubahan manajemen pendidikan. Pendidikan harus bersih dari unsur politik. "Pendidikan tidak boleh dijadikan komoditas politik, karena berdampak pada psikologi dan sosial yang luar biasa," katanya. (ase)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy

Marahi Anggota DPR, Menko Muhadjir: Kayak Malaikat Tanya Terus Pergi

Muhadjir marah karena anggota DPR Komisi IX tak menghargainya di RDP.

img_title
VIVA.co.id
12 Juni 2020