JK: Cegah Terorisme Perlu Pendidikan dan Perkuat Intelijen

Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Pemerintah Indonesia akan terus berkoordinasi dengan negara-negara di ASEAN terkait permasalahan terorisme. Pembahasan antar pemerintah negara Asia Tenggara tersebut akan dilakukan di Bali dalam waktu dekat.

Bertemu Menteri Australia, Yasonna Bahas Soal Terorisme

"Negara-negara ASEAN ini selalu berkoordinasi. Nanti di Bali ada rapat," ungkap Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla di Hotel Aston, Jl.TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu, 6 Agustus 2016.

Ia menegasakan, dalam mencegah terorisme Intelijen Indonesia akan terus ditingkatkan. Selain itu, pendidikan masyarakat pun demikian guna menahan paham radikal masuk dengan mudah ke masyarakat. Hal itu dilakukan, lagi-lagi sebagai upaya mencegah terorisme di Indonesia. "Perkuat Intelijen, perkuat pendidikan masyarakat," singkatnya.

UEA: Teroris Sebarkan Radikalisme Lewat Video Game

Sementara itu, terkait penangkapan enam orang terduga teroris di Batam yang telah merencanakan serangan roket ke Marina Bay, Singapura, Wapres JK sangat bersyukur.

Menurut dia, tertangkapnya mereka membuktikan bahwa aparat keamanan di Indonesia memiliki kerja yang baik. Karena, teroris selalu berusaha mengembangkan jaringannya dan berupaya menyerang negara-negara yang ada.

Muhammadiyah: Teroris Musuh Bersama yang Perlu Diberantas

"Teroris memang begitu buat sel dimana-mana dan mau serang negara lain," kata dia.

Lebih lanjut JK menambahkan, meski begitu, dirinya belum mengetahui, bagaimana tanggapan Pemerintah Singapura, atas apa yang telah dilakukan oleh aparat keamanan Indonesia yang berhasil menggagalkan upaya terduga pelaku teror itu.

"Saya belum tahu. Yang pasti dia (Singapura) akan berterima kasih," tutupnya.

Polisi Antiteror Kanada.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016