Sumber :
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id
- Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Moeldoko, turut angkat bicara mengenai polemik pernyataan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar, terkait pengakuan mendiang gembong narkoba, Freddy Budiman. Moeldoko menyebut kondisi tersebut sudah gawat.
"Gawat itu. Tapi kalau salah juga gawat bagi institusi,"kata Moeldoko di Yogyakarta, Senin 8 Agustus 2016.
Moeldoko mengungkapkan di TNI sendiri sangat tegas sanksi kasus narkoba. Bahkan korps itu tak segan memecat aparat TNI yang terlibat jaringan peredaran obat terlarang tersebut.
"TNI tegas menghadapi narkoba. Siapa pun yang mencoba bermain (narkoba) masuk dalam pelanggaran berat, risikonya dipecat," kata dia lagi.
Dia menilai bahwa kasus ini harus disikapi dengan hati-hati baik oleh pemerintah maupun korps masing-masing.
"Pesan saya supaya hati-hati, kalau benar (ada) mari kita klarifikasi," lanjut Moeldoko.
(ren)
Halaman Selanjutnya
Moeldoko mengungkapkan di TNI sendiri sangat tegas sanksi kasus narkoba. Bahkan korps itu tak segan memecat aparat TNI yang terlibat jaringan peredaran obat terlarang tersebut.