- Basarnas Semarang
VIVA.co.id – Tiga orang pendaki dikabarkan tersesat saat melakukan pendakian di Gunung Merapi dan Gunung Lawu, Jawa Tengah. Ketiganya merupakan pendaki yang hendak merayakan hari Kemerdekaan RI ke-71 di puncak gunung.
Informasi dari Basarnas Semarang, dua pendaki tersesat di Gunung Merapi masing-masing Riki (40 tahun) dan Dianaji (19 tahun), warga Dukuh Gamping RT 03/RW 02 Tegalrejo, Bayat, Klaten.
"Pukul 09.00 pagi tadi, SAR Barameru terima laporan ada pendaki tersesat. Kemudian tim SAR langsung lakukan pencarian, " kata anggota Basarnas Semarang, Zulhawary Agustianto, Rabu, 17 Agustus 2016.
Zul menjelaskan, kedua pendaki merupakan bapak dan anak yang melakukan pendakian di Gunung Merapi pada Selasa, 16 Agustus 2016. Namun saat menaiki gunung tersebut, sekira pukul 01.00 WIB, mereka tersesat dan melakukan kontak dengan Pos SAR Barameru.
"Tim langsung melakukan pencarian, dan akhirnya berhasil mengevakuasi dengan selamat pukul 12.20 WIB dan dibawa ke Pos Selo, " ujarnya.
Sementara itu di jalur pendakian Gunung Lawu, tepatnya di pendakian Cemoro Kandang, Karanganyar, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seorang pendaki lemas. Korban merupakan seorang perempuan bernama Sri Lestari (35 tahun), warga Tanjung Anom, Solo Baru, Sukoharjo.
Ia mengalami lemas dan kecapaian hingga terserang vertigo saat menuruni gunung setelah merayakan HUT RI di puncak.
"Tim SAR dapat laporan tadi pukul 11.45 WIB. Dan pukul 12.35 tim rescue mulai mengevakuasi korban ke posko terdekat untuk penanganan lebih lanjut, " ujar Zul.
Lebih jauh, Zul menyatakan penanganan cepat tim SAR terhadap insiden di sejumlah gunung, karena Basarnas secara khusus mendirikan posko Merah Putih khusus mengantisipasi kejadian pendakian saat HUT RI. Empat gunung menjadi fokus antara lain, Gunung Lawu, Slamet, Merapi dan Gunung Merbabu.
Viral Aksi Nekat Wanita Mendaki Gunung Seorang Diri saat Malam Jumat
Sesampainya di puncak gunung, wanita yang viral ini pun langsung bergegas mendirikan tenda seorang diri tanpa bantuan dan beristirahat di dalamnya, lantaran merasa takut.
