Korban Banjir Sampang Tidur di Emperan Toko

Para warga korban banjir di Sampang, Madura, Jawa Timur, tidur di emperan toko pada Rabu, 12 Oktober 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Januar Adi Sagita

VIVA.co.id - Para warga korban banjir di Sampang, Madura, Jawa Timur, harus meninggalkan sementara rumah mereka. Mereka bahkan harus tidur di emperan toko sejak bencana alam itu pada Senin, 10 Oktober 2016.

Wamenaker Meninjau Lokasi dan Beri Bantuan Kemanusiaan Kepada Korban Bencana Banjir Sumatera Barat

Sebagian warga Kelurahan Dalpenang mengungsi dan tidur di tempat seadanya seperti emperan toko dan masjid, di antaranya, di Jalan Imam Bonjol, Jalan Kenari, dan Jalan Delima.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang mencatat sedikitnya 152 keluarga yang mengungsi. Petugas sudah memberikan bantuan berupa selimut dan makanan kepada warga.

Detik-detik Pembunuh Kebingungan Buang Jasad Pria Terbungkus Sarung di Tangsel

BPBD sesungguhnya telah menyiapkan lokasi pengungsian, misalnya, di Pendapa Kabupaten dan Jalan Pahlawan. Lokasi-lokasi pengungsian itu pun telah dilengkapi sejumlah kebutuhan untuk kondisi darurat bagi warga.

“Sebenarnya kami juga telah menyiapkan tempat pengungsian untuk warga, termasuk untuk selimut juga kami sediakan di tempat pengungsian,” kata Kepala BPBD Provinsi Jawa Timur, Sudarmawan, kepada VIVA.co.id pada Kamis, 13 Oktober 2016.

Bikin Resah Masyarakat Madura, 3 Konten Kreator Film Guru Tugas Ditahan

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, meninjau para pengungsi pada hari ini. Dia juga menerima laporan bahwa banjir telah menggenangi ribuan rumah di enam desa dan lima kelurahan di Kecamatan Kota, Kabupaten Sampang.

Menurutnya, banjir itu disebabkan ketinggian Kota Sampang yang berada di bawah permukaan air laut. Wilayah itu hampir dapat dipastikan banjir akibat luapan air laut yang pasang setiap hujan deras.

"Makanya, Gubernur Jawa Timur telah menganggarkan lima puluh miliar rupiah untuk membuat sudetan, pintu air,” kata Saifullah. (ase)

Founder Football Institute, Budi Setiawan

Komdis PSSI yang Bingung dan Tak Tentu Arah

Beranikah Komdis PSSI menghukum maksimal pelaku match fixing?

img_title
VIVA.co.id
21 Mei 2024