Antisipasi ISIS, Polri Turunkan Densus 88

Ilustrasi/Tim Densus 88 usai menggeledah terduga teroris di Sukoharjo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Maulana Surya

VIVA.co.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak menutup kemungkinan beberapa elemen dari kelompok Islam radikal akan ikut dalam aksi demonstrasi pada Jumat, 4 November 2016 nanti. Oleh karena itu, dia sudah menyiapkan pasukan Detasemen Khusus 88 anti teror Mabes Polri.

"Kita tahu bahwa beberapa golongan dari kelompok kekerasan juga ikut serta, mereka memiliki rencana untuk bergabung di reli dan kami sedang memantau sangat erat. Kami punya unit khusus Densus 88 untuk melakukan pemantauan 24 jam sehari," kata Tito saat ditemui dalam acara World Peace Forum di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu, 2 November 2016.

Tito bahkan telah menginstruksikan petugas untuk menangkap mereka yang terkait ISIS. Lagipula, yang dia ketahui, sebagian besar pemimpin demonstrasi telah menyatakan bahwa aksi tersebut adalah aksi damai.

"Jadi, jika didapati ada orang yang bertindak anarki, berarti mereka bukan bagian dari demonstran tersebut dan datang dari luar (pendemo)," ungkap Tito.

Dengan kata lain, lanjut Tito, mereka yang bertindak anarki berarti telah mendorong petugas untuk mengambil tindakan tegas. Tito juga memahami jika nanti akan ada pendukung ISIS yang berencana menyusup ke dalam barisan pendemo dan mengambil keuntungan dari situasi tersebut, di antaranya JAD (Jamaah Ansharut Daulah) dan JAT (Jamaah Ansharut Tauhid).

"Ya simpatisan ISIS. Tapi, yang jadi pertanyaan adalah apakah mereka akan melakukan kekerasan atau tidak. Sejauh ini, kami belum memiliki informasi hal itu (kekerasan), hanya seputar bergabungnya mereka saja. Selama mereka damai, tidak apa-apa," imbuh Tito.

Tito menegaskan bahwa institusinya tidak memerintahkan tembak di tempat. Aparat hanya akan menggunakan senjata tidak mematikan untuk berjaga-jaga.

"Kami hanya mempersenjatai diri dengan water cannon atau gas air mata. Selain itu, kami tidak mengizinkan petugas kami untuk membawa senjata atau peluru tajam," katanya.

Polri Diminta Tangkap Ferdinand Hutahaean 1x24 Jam

Polri dan TNI juga telah menyiapkan orang khusus atau agen intelijen untuk menangani kekerasan dalam bentuk apapun. Mereka berada dalam tempat aman, di bawah satu unit, dan di bawah satu komando dengan mengenakan seragam.

Dalam pembagian tugas nantinya, polisi akan ditempatkan di garda depan dan TNI berada di baris kedua.

Joseph Suryadi Sembunyikan HP yang Dipakai Menista Agama di Gudang

Sebelumnya diberitakan, Tito menyiapkan puluhan ribu personel gabungan dari TNI dan Polri untuk mengamankan demonstrasi pada 4 November 2016. Rencananya, aksi itu akan dilangsungkan di beberapa titik di Jakarta, seperti di depan Bareskrim, Kantor Gubernur atau Balai Kota, dan Istana Negara.

Belakangan, isu surat Al Maidah ayat 51, juga sampai ke Suriah. Para militan menebar ancaman terhadap Ahok.

Pengakuan Joseph Suryadi yang Penuhi Unsur Penistaan Agama

Laporan: Afra Augesti.

Terdakwa kasus penistaan agama M Kace menjalani persidangan pembacaan tuntutan

M Kece Dituntut 10 Tahun Penjara

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut hukuman 10 tahun penjara untuk terdakwa M Kece terkait kasus penistaan agama.

img_title
VIVA.co.id
24 Februari 2022