Penjelasan Penyewa Mobil Komando yang Diduga untuk Makar

Rachmawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • ANTARA /M Agung Rajasa

VIVA.co.id – Bendahara Umum Partai Pribumi, Yakub A. Arupalakka, diperiksa penyidik Polda Metro Jaya, Senin, 19 Desember 2016. Yakub diperiksa untuk kedua kalinya terkait tersangka kasus dugaan makar Rachmawati Soekarnoputri.

Judi Slot Higgs Domino dan Royal Dream Dibongkar Polisi, Omzetnya hingga Rp 30 Miliar

Ia mengaku diperiksa terkait adanya aliran dana penyewaan mobil komando yang rencananya akan digunakan pada tanggal 2 Desember 2016 lalu.

"Subtansinya ditanya terkait aliran dana untuk mobil komando saat dipakai orasi di aksi 212," kata Yakub kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.

Pengakuan TikToker Galih Loss Soal Video Diduga Menistakan Agama: Saya Menyesali Semua

Mengenai mobil tersebut, ia menjelaskan bahwa penyidik meminta keterangan terkait mobil dan waktu pemesanan, dana penyewaan hingga perangkat pengeras suara yang dipasang di mobil sewaan. "Lalu mobilnya ditempatkan di mana dan akan diarahkan ke mana, itu yang saya jelaskan ke penyidik," katanya.

Namun, usai disewa, ia mengaku mobil komando tersebut disimpan di dekat Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat. Rencananya pada pagi tanggal 2 Desember 2016 akan dibawa ke Kawasan Patung Kuda.

Hattrick! Pendeta Gilbert Dilaporkan Lagi soal Penistaan Agama ke Polda Metro

Mengenai rencana mobil komando tersebut dibawa ke MPR dan DPR, ia mengaku tidak tahu. "Saya tidak tahu, dan saya sampaikan sopir belum ada rencana dibawa mobil ke sana (MPR/DPR). Mas Eko (tersangka dugaan makar) suruh simpan di hotel Grand Hyatt dan dibawa ke Patung Kuda. Mobil tersebut belum dipakai sama sekali, dan masih parkir di Hotel Grand Hyatt," ujarnya.

Ia mengaku mengenal sosok Eko dan Rachmawati. Bahkan dia menghadiri acara di Universitas Bung Karno (UBK) yang diduga menjadi pertemuan adanya dugaan aksi makar.

"Tapi saya tidak ikut di hotel Sari Pan Pacific karena saya mengurusi mobil komando," katanya.

Sebelumnya, Yakub menyebut dirinya ditugaskan menyewa mobil komando yang rencananya akan digunakan dalam aksi 212. Bahkan pihaknya sudah menerima pembayaran sebesar Rp9 juta dari tersangka Eko untuk menyewa mobil beserta perangkat pengeras suara. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya