Basarnas Ingatkan Potensi Banjir Besar di Jawa Tengah

Banjir bandang di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada Senin, 27 Februari 2017.
Sumber :
  • Basarnas

VIVA.co.id - Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Tengah mengingatkan masyarakat tentang potensi banjir bandang dan longsor di sejumlah daerah selama puncak musim hujan. Potensi bencana itu merata di seluruh daerah di Jawa Tengah.

Dua dari Tiga Penumpang Minibus Terseret Banjir Bandang di OKU Belum Ditemukan

Menurut Kepala Basarnas Jateng, Agus Haryono, bencana banjir dan longsor tak hanya mengancam kawasan di jalur pantai utara (pantura) Jawa, melainkan areal dataran tinggi.

"Daerah yang patut diwaspadai terkena banjir berskala besar berada di Kabupaten Pati, Rembang, Kudus, Brebes, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, serta Demak. Malahan pada hari ini kami masih menangani banjir di Jepara dan Cilacap," kata Agus di Semarang pada Rabu, 1 Maret 2017.

Belasan Jembatan Gantung di OKU Rusak usai Diterjang Banjir Bandang, Menurut BPBD

Ia mencatat, sepanjang awal tahun 2017, petugasnya telah menangani 39 kali kejadian kecelakaan air di beberapa daerah. Kejadian paling menonjol di Kota Semarang dan Kabupaten Brebes.

Di Kota Semarang, banjir diakibatkan luapan sungai kanal banjir timur yang jebol. Ratusan rumah warga di Kaligawe, Semarang, terendam hingga jalur Pantura Semarang. Sedangkan di Brebes, banjir besar akibat jebolnya tanggul Sungai Pemali sempat menggenangi ribuan rumah warga.

Didampingi Petinggi PDIP, Ketua Gerindra Jateng Sudaryono Blusukan ke Kudus

Musibah banjir bandang juga meluas hingga ke kawasan DAS Bengawan Solo. Kawasan padat penduduk di Solo dan Klaten sempat kebanjiran. Hal serupa dialami sebagian wilayah Cilacap, Kebumen, serta Purworejo dan terakhir di wilayah dataran tinggi di Kabupaten Kendal dan Dieng di Wonosobo. Longsor juga melanda Kabupaten Karanganyar, Magelang, Temanggung, dan Klaten.

Basarnas mengimbau masyarakat lekas melaporkan kepada petugas SAR bila terjadi banjir. Seluruh pos SAR kini siaga menghadapi ancaman bencana di puncak musim hujan ini.

"Sehari ada dua operasi dan kita terus lakukan dengan sigap. Tapi sayangnya kadang ada warga yang menemukan korban namun tidak dilaporkan kepada kami. Kesadaran masyarakat harus ditingkatkan, didukung kesiapsiagaan pemerintah," kata Agus. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya