- VIVA/Agus Rahmat
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo, menggelar pertemuan pimpinan lembaga negara di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 14 Maret 2017.
Presiden didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama sejumlah menteri, yakni Mensesneg Pratikno, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Sementara pimpinan lembaga negara yang hadir, seperti Ketua MPR Zulkifli Hasan dan para wakilnya Oesman Sapta Odang, Mahyudin, Hidayat Nurwahid, dan EE Mangindaan.
Hadir juga Ketua DPR Setya Novanto dan para wakilnya seperti Fadli Zon, Fahri Hamzah, Taufik Kurniawan, dan Agus Hermanto. Kemudian Ketua DPD M.Saleh dan para wakilnya yakni GKR Hemas, Faroek Muhammad. Terlihat hadir juga Hakim Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali dan Ketua BPK Haris Azhar Azis.
Dalam pembukaannya, Presiden Jokowi menyambut baik kebersamaan para pimpinan lembaga tinggi negara yang terjalin selama ini.
"Silaturahmi seperti ini akan terus kita jalin untuk membawa pesan kepada masyarakat bahwa persatuan, bahwa kesatuan, bahwa kebersamaan sangat dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan kebangsaan, tantangan global dan ketidakpastian yang semakin berat yang kita rasakan selama ini maupun tantangan-tantangan ke depan," jelas Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 14 Maret 2017.
Jokowi memberikan gambaran kepada para pimpinan lembaga negara, seperti apa kondisi ekonomi bangsa saat ini.
Pertumbuhan ekonomi 5,02 persen, menurut Jokowi patut disyukuri karena melebihi tahun tahun sebelumnya yang hanya 4,88 persen.
"Saya kira yang paling berat saat ini adalah kesenjangan, dan apa yang sedang kita kerjakan dan yang akan kita lakukan, nantinya kami mohon masukan dari bapak ibu seluruh pimpinan lembaga negara yang hadir pada siang hari ini," jelasnya.
Gunakan Kain Endek Bali Ketika Bertemu Presiden Jokowi, Sikap Politik Puan Maharani Dipuji
Puan Maharani, ikut menjadi sorotan, saat Gala Diner World Water Forum ke-10 di Bali, Minggu malam kemarin. Tidak hanya soal sikap politisi PDIP itu, tetapi juga gaunnya.
