VIVAnews – Kepala Polisi Republik Indonesia, Jenderal Bambang Hendarso Danuri, mengatakan kemungkinan besar jenazah Noordin M Top diambil keluarganya dari RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Kamis 1 Oktober 2009.
“Diambil, Kamis depan,” kata Bambang usai menghadiri peresmian kantor Pos Polisi Bundaran Hotel Indonesia, Jumat 25 September 2009.
Jenazah Noordin sekarang ini masih tersimpan di ruang jenazah RS Polri Kramat Jati.
Bambang belum bersedia memberikan penjelasan lebih rinci berkaitan dengan Noordin. Bambang mengatakan untuk penjelasan lebih detail, siang ini, pukul 14.00, Mabes Polri akan menyelenggarakan konferensi pers terkait perkembangan terorisme di Indonesia.
Noordin, teroris yang paling dicari polisi itu dinyatakan tewas dalam penggerebekan yang dilakukan Detasemen Khusus 88 Antiteror dalam di Desa Mojosongo, Jebres, Solo, Jawa Tengah pada 16-17 September 2009.
Ikut tewas bersama Noordin Ario Sudarso alias Aji, Adib alias Susilo, dan Urwah alias Bagus Budi Pranoto. Tiga warga ini dikatakan polisi sebagai pengikut Noordin.
Dalam penggerebekan itu, polisi juga menangkap Putri Munawaroh. Di telah dinyatakan sebagai tersangka kasus terorisme.
Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC
Arema FC menolak anggapan sebagai tim paling diuntungkan oleh wasit karena banyak menerima hadiah penalti di Liga 1. Singo Edan menilai penalti yang mereka dapat murni.
