Kapolda Jatim Perintahkan Anggotanya Bawa Senjata

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya.

VIVA.co.id - Aksi teror di sejumlah daerah membuat masyarakat waspada. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin mencoba memberi rasa aman warganya dengan menyebut wilayah Jawa Timur untuk sementara aman dari ancaman teror.

"Antisipasi dari kejadian Medan, Dompu, dan Semarang. Polda Jatim jauh hari sudah mengantisipasi terkait teror ini. Dengan penangkapan di Lamongan, Tuban, Malang dan Surabaya," kata Machfud saat ditemui di Malang, Rabu, 28 Juni 2017.

Machfud meminta anggotanya secara penuh mengantisipasi segala ancaman keamanan termasuk teroris. Pada suasana libur lebaran seperti saat ini, dia mengingatkan kepolisian tidak boleh hanya fokus kepada pengamanan jalur lalu lintas.

"Kami sudah perintahkan penuh untuk antisipasi, bukan hanya mengamankan lalu lintas tapi juga gangguan lain termasuk teroris sudah diinstruksikan seperti itu," kata Machfud.

Dia mengaku sudah bekerjasama dengan Tim Datasamen Khusus Antiteror 88 Markas Besar Polri untuk terus melacak sel-sel yang masih ada di wilayah Jawa Timur. Terakhir pada Senin, 19 Juni 2017, lalu dua terduga teroris diamankan di Malang dan Surabaya.

"Antisipasi kami sudah bekerjasama dengan Densus untuk melacak terus sel-sel yang masih ada. Apakah ada aksi balas dendam setelah penangkapan di Malang dan Surabaya masih ditelusuri. Sejauh ini, Jawa Timur masih ayem tentrem," ujar Machfud.

Sedangkan untuk seluruh Polres yang ada di wilayahnya sudah disiagakan untuk terus waspada. Personel polisi yang berhak membawa senjata diimbau untuk membawa senjata, sebab ancaman teror bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

"Polisi tidak boleh individual patroli sendiri baik di pos maupun mako. Masing-masing Kapolres di wilayah Jawa Timur sudah saya sampaikan untuk terus waspada. Personel yang berhak membawa senjata harus membawa senjata, seperti pasukan Brimob juga harus siaga," kata Machfud.

Bocah Muslim Selamatkan 100 Orang Saat Aksi Terorisme di Moskow, Dapat Penghargaan dari Putin
Remaja 16 tahun yang menikam pendeta dan bishop di Australia

Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

Remaja laki-laki berusia 16 tahun yang dituduh menikam dua pendeta saat kebaktian gereja di kota Sydney, Australia timur, resmi didakwa melakukan pelanggaran terorisme.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024