Kemenhub Tutup Perlintasan Liar Kereta Api di Banten

Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menutup pintu perlintasan kereta api liar di Kampung Sukadana, Desa Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Penutupan perlintasan kereta api sebidang itu karena kerap memakan korban jiwa. Perlintasan liar itu ditutup dengan pelang besi memalang di tengah jalan.

Detik-detik Mengerikan Carry Merah Berisi Satu Keluarga Dihantam Kereta Api di Madiun

Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kemenhub Edi Nur Salam, mengatakan, penutupan dilakukan karena perlintasan kereta api di Kampung Sukadana ini liar tidak ada penjaga. Pemkot Serang juga tidak melaksanakan kewajibannya dengan tidak memasang rambu dan palang pintu pengamanan kereta api.

"Jadi kita tutup sementara sampai ada pemenuhan kewajibannya," kata Edi Nur Salam di Kota Serang, Selasa, 11 Juli 2017.

Minibus Tertabrak Kereta Api di Brebes, Penumpang Tewas Terseret Hingga 10 Meter

Perlintasan liar kereta api itu berlokasi di Kampung Sukadana, Desa Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Jalan milik Pemkot Serang di bawah kepemimpinan TB Haerul Jaman itu tak memiliki penjagaan atau pun rambu tanda bahaya bagi yang melintas. Sehingga terpaksa ditutup oleh Kemenhub sesuai Undang-undang (UU) nomor 23 tahun 2007. Jika Pemkot Serang tidak segera memenuhi kewajibannya menjaga 17 perlintasan kereta api liar, maka Kemenhub bisa saja menutup seluruhnya.

"Otda (otonomi daerah) itu kan pembagian kewenangan, kalau jalan nasional kami yang berwenang, kalau jalan provinsi ya gubernur, kalau tidak dijaga ya Kemenhub berwenang menutup," terangnya.

Pemudik Harus Hati-hati, Ada 19 Perlintasan Kereta Api di Brebes Tanpa Palang Pintu 

Perlu diketahui, Minggu, 9 Juli 2017, telah terjadi kecelakaan di Kampung Sukadana, Desa Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Sebuah minibus D 1705 JZ ditabrak oleh kereta api di perlintasan liar yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia yang merupakan ayah dan dua orang anaknya. Ketiganya bernama Ade Sumardi (40),  Adit (17), dan Gilang (10).

Sedangkan sang istri,Titin (35), mengalami luka berat. Satu keluarga itu merupakan warga yang tinggal di Jalan Dipati Ukur, Dago, Bandung, Jawa Barat.

Keluarga itu sebelumnya berada di Serang untuk bersilaturahmi ke rumah kerabatnya di dekat lokasi kejadian. Kecelakaan terjadi ketika kendaraan mendadak mogok di tengah rel saat akan melintasi lintasan kereta api.

Secara bersamaan muncul kereta penumpang Nolok 470 dari arah Serang tujuan Merak. Hingga akhirnya kendaraan terseret sejauh 250 meter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya