Berguru ke Sekolah Para Beruk

Aktivitas para beruk muda saat menjalani latihan di 'sekolah beruk' di Padang Pariaman Sumatera Barat, Kamis (12/10/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah

VIVA.co.id – Tak hanya Manusia yang butuh dengan pendidikan, di Pariaman, Sumatera Barat, Beruk atau Macaca Nemestrina dimasukkan ke Sekolah khusus untuk mendapatkan pendidikan dan latihan, sebelum kemudian dipastikan lulus dan dapat menjalani profesi sebagai pemetik buah kepala.

Longsor Padang Pariaman, Mensos Pastikan Kebutuhan Logistik Tercukupi

Beruk bagi masyarakat Kota Pariaman sangat lah berguna. Karena Beruk bisa diperintah untuk memanjat dan memetik pohon kelapa yang rata-rata memiliki ketinggian 30 hingga 40 meter. 

Nah, untuk bisa melakoni profesi pemetik kelapa yang handal, beruk tersebut mendapat pendidikan dan pelatihan dari sang tuan dengan waktu yang cukup lama, bahkan ada yang sampai setahun lamanya.

Pohon Tumbang Timpa 10 Warung di Padang Pariaman, Satu Orang Meninggal

Bukan Perkara Mudah

Sekolah beruk di Padang Pariaman Sumatera Barat

Fakta Fenomena Makam Menggelembung di Padang Pariaman

Aktivitas beruk pemanjat kelapa saat mengikuti latihan di 'sekolah beruk' di Padang Pariaman Sumatera Barat, Kamis (12/10/2017) (VIVA.co.id/Andri Mardiansyah)

Adalah, Fendi (53) warga Lubuk Ipuh Kurai Taji, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat yang dikenal merupakan salah satu pelatih Beruk, menjadikan rumahnya sebagai sekolah dan tempat pelatihan Monyet yang akan digunakan untuk memanen kelapa. 

Setiap hari, Pendi selalu melatih belasan hingga puluhan Monyet untuk mempermudah pemilik kebun kelapa memanen hasil buah kelapa.

Satu ekor anak beruk liar yang dibeli Fendi di pasar ternak seharga Rp400 ribu, dilatih selama kurang lebih satu tahun, sebelum kemudian siap untuk digunakan. 

Untuk seratus buah kelapa yang diambil oleh monyet miliknya, Fendi mendapati upah dari pemilik kebun kelapa sebesar Rp25 ribu. “Jika dijual, untuk Monyet yang sudah patuh, jinak dan mampu mengambil buah kelapa bisa mencapai harga Rp8 juta per ekor,” kata Fendi, Kamis, 12 Oktober 2017.

Fendi mengisahkan, untuk menjinakkan seekor beruk, hingga ia terlatih, patuh dan bisa diperintah memetik buah kelapa, bukan perkara mudah.

Sekolah beruk di Padang Pariaman Sumatera Barat

FOTO: Fendi, pelatih beruk memandikan seekor beruk muda sebelum berlatih memanjat pohon kelapa. (VIVA.co.id/Andri Mardiansyah)

Setiap hari, Beruk liar yang masih berumur muda, harus dikenalkan dengan pohon dan buah kelapa. Tak hanya itu saja, baik dari segi makanan hingga vitamin juga harus benar-benar diperhatikan.

Untuk tahap awal kata Fendi, Beruk tersebut disuruh bermain dengan buah kelapa di atas tanah. Setelah dirasa sudah cukup kenal, buah kelapa tersebut lantas diikat di sebuah paku di atas pohon. Beruk yang lehernya tetap diikat itu, disuruh memanjat dan menjatuhkan buah kelapa tadi.

Biasanya kata Fendi, pada saat beruk disuruh menjatuhkan buah kelapa, ia selalu menghabiskan waktu untuk bermain-main dengan buah kelapa itu. Mulai dari mengabaikan hingga bisa menggigit dan memelintir.

Nah, di tahapan ini, waktu yang dibutuhkan cukup lama. Ia harus benar-benar sabar melatih Beruk hingga mampu melewati proses latihan awal ini.

Lihai Memilih Buah

Sekolah beruk di Padang Pariaman Sumatera BaratFOTO: Beruk muda sedang dilatih memilih kelapa yang baik. (VIVA.co.id/Andri Mardiansyah)

Tak jarang, banyak beruk miliknya atau milik orang lain yang diminta untuk dilatih, menolak memanjat dan menjatuhkan kelapa yang diikat tadi.

Setelah berhasil melewati tahapan pertama ujar Fendi, Beruk tersebut kemudian dibawa ke pohon kelapa, untuk diperintah memanjat, hingga memetik buah kelapa.

Pada tahapan ini, beruk tidak hanya diperintah untuk memetik buah kelapa, namun juga harus bisa mendengar perintah dari sang tuan. “Karena jika tidak demikian, maka beruk itu akan asal-asalan memetik buah kelapa,” katanya.

Sekolah beruk di Padang Pariaman Sumatera Barat

FOTO: Seekor beruk muda yang telah terlatih memilih buah kelapa yang layak dipetik. (VIVA.co.id/Andri Mardiansyah)

Setelah beruk tersebut sudah terlatih dan dapat membedakan mana Kelapa yang muda dan yang tua, maka secara otomatis sudah dapat dibawa untuk bekerja. Selain itu, beruk yang sudah bagus juga dijual jika ada peminat.

Fendi mengaku, dari menggunakan jasa beruk, ia sedikit banyak dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, karena dalam satu hari, beruk terlatih dapat memanjat puluhan pohon kelapa. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya