Disambut Staf Kab Banyuwangi, Khofifah: Salam Buat Mas Anas

Bakal calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • Nur Faishal/Surabaya

VIVA – Bakal calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sedikit menyinggung nama Abdullah Azwar Anas saat berbicara di hadapan ribuan warga di Pondok Pesantren Mansyaul Huda Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Minggu, 7 Januari 2018.

Dukung Gus Ipul, PKS Tak Mau Dianggap Koalisi dengan PDIP

Setelah kemunculan foto syur yang diduga kuat adalah Anas, dia kemudian memilih untuk mundur dari pencalonan Pilgub Jatim.

Mulanya, Khofifah menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat oleh warga Banyuwangi, termasuk sambutan dari para pimpinan dan kader salah satu partai pengusung dan para relawan pemenangan.

Ketika Puti Guntur Soekarno Menggenggam Tangan Khofifah

"Tadi di bandara juga saya lihat ada staf dari pemerintah kabupaten, saya bilang salam ya ke Mas Anas," ujarnya.

Khofifah juga mendoakan agar Bupati Banyuwangi itu tegar menghadapi apa yang kini tengah dialami, yang kemudian diduga menjadi latar pengunduran dirinya mundur sebagai bakal calon Wakil Gubernur Jatim mendampingi Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

Demokrat: Pengusungan Puti Guntur Bukan Dinasti Politik

"Semoga Mas Anas kuat menghadapi apa yang kini beliau alami," kata Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu.

Ditanya ulang soal Anas usai acara, Khofifah enggan berkomentar banyak. Dia tidak memiliki hak untuk mengomentari itu. Ketika ditanya apakah akan menemui Anas atau berkomunikasi melalui sambungan telepon genggam setelah Anas resmi mundur.

"Sampaikan salam saja, ya," katanya.

Mendampingi Gus Ipul, Anas mulanya bakal calon wakil gubernur yang diusung PKB-PDI Perjuangan. Pesaing kuat keduanya ialah pasangan calon Khofifah-Emil Dardak, sementara ini diusung Demokrat, Golkar, Hanura, Nasdem, dan PPP. Adapun Gerindra, PAN dan PKS berencana membuat poros baru.

Tetapi peta politik Jatim mendadak berubah. Anas tiba-tiba mengembalikan mandat pencalonan kepada DPP PDIP, kemarin. PDIP hingga kini masih mencari pengganti. Sejumlah pihak menilai, dinamika itu juga berpotensi pada retaknya koalisi PDIP-PKB. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya