- Sekjen PDIP
VIVA – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, kembali angkat bicara terkait pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 20 Februari 2018.
Hasto menekankan pemilihan lokasi Batu Tulis karena mengacu saat Megawati mengambil keputusan mencalonkan Jokowi ke Pilpres 2014.
"Mengapa di Batu Tulis? Itu kesejarahan kepemimpinan Pak Jokowi ketika Ibu Mega saat itu mengambil keputusan untuk mencalonkan Pak Jokowi pada tahun 2014. Sehingga seluruh kontemplasi, tentang bangsa dan negara dilakukan di Istana Batu Tulis," kata Hasto di DPP PDIP, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2018.
Dia pun sudah mengonfirmasi kepada Megawati soal isi pertemuan tersebut. Sebab, saat inti pertemuan hanya ada Mega dan Jokowi. Dalam jawabannya, Mega hanya menjawab lebih memperbaharui informasi tentang persoalan bangsa secara nasional dan internasional.
"Dan itu lah yang dibahas oleh Ibu. Tidak pernah membahas hal-hal yang sifatnya kepentingan jangka pendek. Apalagi sekadar kekuasaan. Yang dibicarakan adalah posisi politik Indonesia di tengah kancah dinamika politik global," lanjut Hasto.
Kemudian, ia menekankan Mega juga sempat berbicara soal pemilu. Dia berharap pemilu bisa berjalan lebih demokratis.
"Sehingga kedaulatan rakyat itu bisa dijunjung tinggi. Hal seperti itu yang dibicarakan beliau berdua," kata Hasto.
Lalu, Hasto menceritakan momen sebelum inti pertemuan antara Jokowi dan Mega. Kata dia, Jokowi makan dengan menu nasi jambal cukup lahap.
"Pak Jokowi menghabiskan seluruh nasi. Mungkin karena beliau sebelumnya banyak agenda dan belum makan malam, sehingga ketika disajikan nasi jambal, makannya lahap. Ibu Mega lahap, saya lebih memilih nasi pete," ujarnya. (ase)
