Rizal Ramli Siap Maju di Pilpres 2019

Mantan Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Bayu Nugraha.

VIVA - Mantan Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menyatakan siap untuk maju meramaikan bursa pencalonan presiden di Pilpres 2019 mendatang. Pernyataan kesiapannya untuk maju di Pilpres 2019, disampaikan di kediamannya di bilangan Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan, Senin 5 Maret 2018.

Rizal Ramli Sebut Mayoritas Menteri Tak Punya Operational Leadership

"Saya siap untuk memimpin Indonesia agar lebih baik, lebih adilm dan lebih makmur. Semenjak mahasiswa, sejak 40 tahun yang lalu, saya terus berjuang agar bangsa Indonesia lebih sejahtera," kata Rizal.

Rizal mengatakan, selama ini dia sudah pernah merasakan, baik di luar sistem maupun di dalam sebuah sistem pemerintahan. Selama di luar sistem, atau sejak mahasiswa, dia bahkan pernah ditangkap oleh pemerintahan otoriter.

Masih Memanas, Rizal Ramli Update Kabar Terbaru soal Debat Vs Luhut

Rizal mengakui, selama ini ada banyak ide, pandangannya yang disampaikan dalam forum terbuka yang terkait dengan perbaikan Indonesia, digunakan sebagai kampanye dan pencitraan. Namun, hanya sebagian kecil idenya tersebut yang diimplementasikan.

"Berbagai ide tentang perbaikan indonesia, baik bidang politik, ekonomi sering kami jelaskan secara terbuka. Banyak yang menggunakannya sebagai bahan kampanye, berkali-kali, tetapi sedikit sekali yang dilaksanakan," kata Rizal.

Bintang Emon Difitnah, Rizal Ramli: Influencer dan BuzzerRp Norak

Atas dasar tersebut, mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur tersebut memutuskan untuk melakukan perbaikan sendiri dengan mendeklarasikan kesiapannya memimpin Indonesia. Ia pun bercerita, saat menjabat Menko Perekonomian di era Presiden Gus Dur telah melakukan berbagai perubahan untuk Indonesia dalam waktu 21 bulan.

"Pertumbuhan ekonomi naik dari minus tiga persen menjadi 4,5 persen. Total 7,5 persen. Kemudian, utang luar negeri berkurang US$4,15 miliar, ekspor naik dua kali lipat, gaji PNS naik dua kali (125 persen), serta rasio gini terendah sepanjang sejarah, yakni 0,31," ujarnya.

Lebih lanjut, Rizal menuturkan bahwa saat ini, Presiden Indonesia banyak diintervensi oleh kekuatan besar, baik di dalam maupun di luar negeri. Intervensi itulah yang menyebabkan banyak kebijakan yang baik justru dibatalkan.

"ltulah alasan, mengapa saya memutuskan untuk siap untuk memimpin Indonesia tahun 2019-2024," katanya.

Alasan lain ia siap maju di Pilpres 2019, lantaran dia merasa ada perasaan kurang nyaman, kegelisahan kolektif sebagai bangsa dalam berbagai hal seperti contohnya kerukunan berbangsa, keadilan, dan demokrasi.

"Saya selalu memperjuangkan Indonesia yang demokratis dan lebih baik. Tetapi ironis, bahwa ada gejala kemunduran demokrasi. Ada keinginan terselubung untuk kembali ke sistem semi otoriter. Demokrasi saat ini tidak membawa kemakmuran, kecuali untuk kalangan elite. Kami ingin mengubah demokrasi, sehingga dapat membawa kebaikan untuk semua," ujarnya.

Selama tiga tahun terakhir, ia pun melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di angka lima persen. Dengan potensi sumber daya alam (SDA) dan rakyat yang rajin, ia pun yakin ekonomi Indonesia bisa meningkat sebesar 10 persen pada tahun 2019-2024.

"Jepang bisa tumbuh rata-rata di atas 12 persen selama 20 tahun, sehabis perang dunia kedua. China bisa tumbuh rata rata diatas 12 persen, selama nyaris 25 tahun sehabis reformasi. Mereka jadi negara besar dan kuat. Indonesia dengan kekayaan alamnya yang luar biasa dan rakyat yang rajin dan ingin bekerja sangat bisa tumbuh di atas 10 persen pada tahun 2019-2024," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya