Luhut Minta Golkar Jangan Jadi Pelengkap Penderita di 2019

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Panjaitan.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Puspa Perwitasari

VIVA – Jelang pemilihan legislatif yang diikuti pemilihan presiden, kader Partai Golkar diminta untuk tidak terus berkelahi di tingkat internal. Soliditas partai ditegaskan harus menghadapi kedua agenda tersebut.

RI Sambut Investasi, Luhut: Tapi Tak Ada Kompromi Soal Kedaulatan

Politisi senior Partai Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa konflik internal berkepanjangan hanya merugikan partai berlambang beringin itu. Kerugian terbesar adalah kehilangan suara di 2019. 

"Jangan buat Golkar itu jadi kecil. Sekarang Ketua Umum (Airlangga Hartarto) baru Anda, harus didukung dengan segala kekurangannya. Jangan bicara kelompok ini, kelompok sana lagi," ujar Luhut saat menghadiri acara Orientasi Fungsionaris Pusat Partai Golkar di Jakarta, Minggu 25 Maret 2018. 

Dituding Berpihak, Luhut Beberkan Pengaruh China Bagi Ekonomi RI

Luhut meyakini, Golkar kini masih kuat lantaran diisi banyak kader dari berbagai kalangan. Dengan dimulai dari internal yang solid, diharapkan bisa mengembalikan kejayaan sebagai partai pemenang pemilu. 

"Jangan ada faksi ini faksi sana. Kalau Golkar ingin suara 18-20 persen nanti 2019. Kalau Golkar ingin jadi pelengkap penderita, bertumbuk (kelahi) saja kalian. Selesai barang itu," ujarnya. 

Kerap Disebut 'Menteri Segala Urusan', Ini Kata Luhut

Selain itu, hal penting harus diperhatikan kepada kader ialah menjauhi korupsi. Sebab, menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu, korupsi bisa menggerus elektabiltas partai. 

"Jangan korupsi lagi. Karena korupsi salah satu tidak disukai masyarakat dan pemilih. Jadi jangan Golkar tuh dicap partai koruptor. Sekarang setop lah itu selera korupsi itu," ujarnya. (one)

Ilustrasi-Pilkada Serentak di Indonesia

Pilkada 2020, Demokrat dan Golkar Sepakat Usung 33 Paslon

Ketum Partai Demokrat AHY menemui Ketum Partai Golkar Airlangga

img_title
VIVA.co.id
26 Juni 2020