Ganjar dan Sudirman Said Saling Serang di Debat Cagub

Debat Cagub dan Cawagub Jawa Tengah
Sumber :
  • VIVA / Dwi Royanto (Semarang)

VIVA – Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 1 Ganjar Pranowo dan nomor urut 2 Sudirman Said 'berduel' cukup panas dalam debat terbuka di Hotel Patrajasa Semarang, Jumat malam, 20 April 2018. Dua materi debat terpanas terkait dengan lapangan kerja dan kartu tani.

Sudirman Said Ungkap Timnas Amin Siap Gugat Hasil Pemilu 2024 ke MK

Ganjar mendapat kesempatan bertanya pertama. Pertanyaan Ganjar terkait program Sudirman-Ida yang berjanji menciptakan lima juta lapangan kerja dalam lima tahun. Ganjar menilai, program tersebut tidak masuk akal sangat sulit dipahami.

"Saya mau diajari, formula apa, kerja teknokrasi apa yang bisa menciptakan lapangan kerja lima juta dalam lima tahun," tanya Ganjar.

Sudirman Said soal Rencana Pertemuan JK-Megawati: Itu Pribadi, Kita Tak Bisa Cawe-cawe

Pertanyaan itu dijawab cukup cepat Sudirman. Menurut dia, program lima juta lapangan kerja akan sulit dipahami secara makro, namun ia lebih suka melakukan hal mikro dengan bekerja. Bukan hanya menekuni statistik makro tanpa bekerja di lapangan.

"Tapi saya senang kerja mikro, kerja di bawah, menekuni persoalan yang nyata, bukan menekuni statistik makro, yang akhirnya kita melupakan esensi pengentasan kemiskinan tadi," jawab Sudirman.

Timnas Amin: Kekuasaan Berpeluang Corrupt, Kalah Jadi Penyeimbang

Perdebatan makin panas. Ganjar kembali mempertanyakan jawaban Sudirman dengan kembali menyodorkan analisis data. Ganjar kembali menyimpulkan bahwa menciptakan lima juta lapangan kerja di Jateng dalam waktu lima tahun tak mungkin terealisasi.

Berdasar hitungan statistiknya, Jawa Tengah membutuhkan pertumbuhan ekonomi 19 hingga 20 persen untuk mampu menyerap tenaga kerja seperti program Sudirman.

"Saya kira enggak mungkin (terealisasi). Saya kok enggak ngerti ilmunya, " timpal dia.

Pernyataan itu pun langsung dijawab dengan sindiran oleh Sudirman. Ia menyindir Ganjar sebagai pemimpin yang banyak hanya bekerja dengan angka statistik dalam debant.  

"Ini contoh pemimpin yang bekerja dengan angka-angka yang di awang-awang. 4,5 juta rakyat miskin, 2,5 juta itu sangat miskin," kata mantan Menteri ESDM itu.

Kartu Tani

Debat keduanya berlanjut pada persoalan kartu tani yang notabene program Ganjar selama lima tahun. Sudirman menganggap realisasi kartu tani telah gagal di masyarakat. Menurutnya, kartu itu justru membuat repot petani di sejumlah daerah.

"Kartu Tani itu gagal. Semula untuk menyalurkan subsidi tapi enggak berhasil. Kita ganti dengan sederhana agar petani bisa menata diri dan mereka mampu. Kami ingin terbitkan kartu petani mandiri, " kata Sudirman.

Ganjar pun merespon kritik Sudirman dengan sinis. "Anda juga menerbitkan kartu. Mudah-mudahan tak nyonto (mencontoh) saya, " ucapnya.

Politisi PDIP itu bersikukuh jika program Kartu Tani miliknya tidak seperti yang diungkapkan sang rival. Ia berdalih jika kartu tani sudah mengedukasi para petani di Jawa Tengah.

Lagi-lagi Sudirman terus mencecar program kartu tani tersebut. Ia dan Ida mengaku banyak mendapatkan keluhan terkait kesulitan petani dalam mendapatkan pupuk.

"Jadi bekerja lebih penting daripada banyak bicara. Ini (kartu tani) persoalan besar, " ucapnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya