Demokrat Mulai Perkenalkan Duet JK-AHY di Pilpres 2019

Anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nurhayati Ali Assegaf
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Partai Demokrat telah menyiapkan alternatif calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu presiden 2019. Nama yang sedang dibahas adalah duet Jusuf Kalla dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono.

AHY Ingatkan Kementerian ATR Punya Hotline Pengaduan Pertanahan, Ini Nomornya

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf tak ragu menjawab pertanyaan wartawan soal kabar wacana menduetkan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dengan JK. "JK-AHY sedang digodok. Itu salah satu alternatif yang ada," katanya di Malang, Jawa Timur, pada Senin, 2 Juli 2018.

Dia berterus terang bahwa duet itu baru wacana, belum sampai pada tahap keputusan final, karena Demokrat mesti berkoalisi dengan partai lain jika serius dengan JK-AHY. Namun komunikasi dengan beberapa partai lain sebenarnya sudah dijalin, terutama selama rangka pilkada serentak 2018.

Menteri AHY Ingin Pastikan Kantor Pertanahan di Dumai Gunakan Teknologi Untuk Pengukuran Tanah

Tidak menutup kemungkinan, kata Nurhayati, koalisi dengan partai-partai dalam pilkada serentak itu berlanjut hingga tingkat nasional dalam pemilu presiden tahun 2019.

Demokrat, katanya, sementara ini masih mengamati melalui survei tentang tingkat penerimaan publik terhadap sosok AHY jika diduetkan dengan JK. Itu sekaligus sarana evaluasi atas kinerja AHY untuk Demokrat yang rajin ke daerah-daerah selama rangkaian pilkada serentak itu. 

Muzakir Manaf Temui AHY, Bahas soal Lahan untuk Eks Kombatan GAM

“Karena kemarin yang turun ke daerah-daerah adalah AHY, dan itu ternyata menunjukkan kontribusi yang luar biasa," ujar Nurhayati.

AHY kini menjabat Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat dengan tugas utama untuk pilkada serentak tahun 2018 dan persiapan menyongsong pemilu presiden 2019.

Nurhayati mengklaim, kemenangan Demokrat dalam pilkada serentak mencapai 55,8 persen, empat di antaranya bahkan memenangi pemilihan gubernur. Hasil itulah yang akan menjadi salah satu modal politik bagi Demokrat untuk pemilu presiden 2019.

Demokrat sedang melakukan rapat mengenai hasil pilkada di sejumlah daerah. Hasil kajian tentang pilkada serentak akan menjadi acuan sikap Demokrat dalam mengambil keputusan untuk pemilu presiden.

"Kita lagi menunggu real count bagaimana, dan kita juga terus melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain untuk mengusung capres atau cawapres dari Demokrat. Koalisi besar kemungkinan masih ada sampai tanggal 4 hingga 10 Agustus. Segala kemungkinan masih bisa terjadi." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya