Demokrat Beberkan Alasan Pilih Koalisi Prabowo Ketimbang Jokowi

Ilustrasi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat rapimnas partai,
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Partai Demokrat memperlihatkan kemesraan dengan Gerindra jelang pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2019. Penjajakan poros koalisi menjadi salah satu topik pembahasan.

Rektor Pakuan: Klaim Menang Pilpres 2019 Agar Disikapi Hati-hati

Elite Demokrat menjelaskan alasan pendekatan dengan Gerindra. Kedekatan ini yang direncanakan berlanjut rencana pertemuan antara Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Minggu terakhir ini memang Demokrat melakukan banyak komunikasi politik dengan berbagai pihak. Baik itu dengan kubu Prabowo Gerindra bahkan juga dengan partai yang belum menyatakan sikap salah satunya PAN. Demokrat membangun komunikasi politik," kata Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kepada VIVA, Senin, 9 Juli 2018.

PKB Mengadu ke KPU Lamongan

Dia menyebut kubu koalisi pendukung Joko Widodo merujuk kondisi sekarang hanya tinggal menentukan figur cawapres. Namun, dinamika koalisi Jokowi ini dinilai menghambat Demokrat yang memperjuangkan kadernya seperti Agus Harimurti Yudhoyono untuk maju sebagai cawapres.

"Bagi Demokrat, siapa cawapres itu sangat menentukan untuk berkoalisi atau tidak. Kedua, bagi kami koalisi ingin yang setara, sederajat dan ada mutual respect. Sama-sama menyusun visi misi. Nah ini semua tidak lagi kami dapatkan di koalisi Jokowi. Maka kemungkinan sulit kami berkoalisi dengan Jokowi," tutur Ferdinand.

Duh, Kantor Jurdil2019.org Diintai Orang Tak Dikenal

Baca: Demokrat: Insya Allah SBY dan Prabowo Bertemu Pekan Ini

Namun, berbeda dengan koalisi pendukung Prabowo Subianto yang dinilai masih terbuka dalam mutual respect. Menurut dia, dalam koalisi pendukung Jokowi bisa lebih setara dalam menyusun visi misi secara bersama.

"Kami mungkin akan lebih komunikasi intens dengan Prabowo dan Gerindra beserta partai lain yang masih mungkin untuk bersama," tuturnya.

Pertemuan SBY dan Prabowo Subianto di Cikeas, beberapa waktu lalu.

Sejarah Mega

Ferdinand juga menyebut faktor sejarah hubungan antara Susilo Bambang Yudhoyono dengan Megawati Soekarnoputri menjadi alasan lain. Bagi dia, catatan tersebut menjadi faktor besar Demokrat tak memilih koalisi yang terdapat Megawati.

"Sangat, justru itu pengaruh besar," ujar Ferdinand.

Kemudian, ia menambahkan bila saat ini hampir sudah tak ada komunikasi dengan elite PDIP jelang pendaftaran Pilpres 2019. "Meski dengan Pak Jokowi masih ada, tapi sudah kurang intens," katanya.

Baca: Serang Balik PDIP, Anak Buah SBY Sindir Penguasa Panik

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya