Zulkifli Masih Nempel Jokowi, PAN Dinilai Main Dua Kaki

Ilustrasi Petinggi Partai Amanat Nasional gelar konferensi pers di Bandung. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman.

VIVA – Kurang dari dua pekan menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden, dinamika menuju Pilpres 2019 masih cair. Salah satunya sikap Partai Amanat Nasional (PAN) yang sejauh ini masih belum menentukan arah sikap.

Pembangunan 1 Kota IKN Vs 40 Kota, Apa Rugi dan untungnya?

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai PAN masih memainkan politik dua kaki. Hal ini terlihat dari sikap abu-abu PAN ketika Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais yang ikut berkumpul dengan Prabowo Subianto serta Persaudaraan Alumni (PA) 212. Namun, berbeda dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

"PAN memang dalam dilema. Satu kaki di Prabowo dan satu kaki di Jokowi. Bermain dua kaki dalam politik. PAN bisa saja sedang menerapkannya," kata Ujang kepada VIVA, Selasa, 24 Juli 2018.

5 Poin Penting Kunjungan Jokowi ke Afrika

Ujang melihat sikap dilema PAN karena statusnya saat ini sebagai partai pendukung pemerintah. Kader PAN ada yang menempati posisi menteri dalam Kabinet Kerja. Faktor ini uyang dinilainya menjadi alasan Zulkifli menemui Joko Widodo di Istana Bogor.

"Namun, di saat yang bersamaan PAN juga memposisikan diri sebagai pengkritik pemerintah. Bisa aja strategi main dua kaki strategi yang aman," tutur Ujang.

Rocky  Gerung Seorang Republikan

Baca: Ketemu Jokowi Pagi-pagi, Ketum PAN Tentukan Dukungan di Injury Time

Sebelumnya, Jokowi melakukan pertemuan dengan enam ketua umum partai pendukung di Istana Bogor, Senin malam, 23 Juli 2018. Keesokan paginya, giliran Zulkifli Hasan menemui Jokowi. Usai pertemuan, Zulkifli menyebut bahwa PAN akan menyampaikan dukungan di menit injury time.

Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (kedua kanan)

Penjelasan PAN

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Saleh Daulay mengatakan anggapan politik dua kaki harus dilihat secara cermat. Ia menekankan, tujuan Zulkifli Hasan menemui Jokowi di Istana sebenarnya jangan dipersoalkan.

"Andaikata sudah ada ikatan koalisi sekalipun. Komunikasi lintas partai harus tetap dibangun. Komunikasi harus tetap cair. Begitulah caranya kita mencari solusi," ujar Saleh saat dikonfirmasi, Selasa, 24 Juli 2018.

Baca: PAN: Sulit Ikut Koalisi Pendukung Jokowi

Saleh menegaskan, bila Zulkifli bertemu Jokowi, jangan langsung dipersepsikan negatif. Status Zulkifli sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Jokowi selaku Presiden RI adalah komunikasi yang wajar.

"Kalau Pak Zul ketemu Jokowi bukan berarti agenda Pilpres PAN ditinggalkan. Bersaing bukan berarti tidak saling menyapa," sebut Saleh.

Baca: 6 Kesepakatan Jokowi-Ketum Parpol Koalisi di Istana Bogor

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya