Fadli Zon: Kelaparan di Maluku, Jokowi Malah Jamu Koalisi di Istana

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon
Sumber :

VIVA – Wakil Ketua DPR Fadli Zon angkat suara soal laporan dugaan kematian warga, akibat busung lapar di pedalaman Gunung Morkelle, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Deretan Negara Ini Tercatat Dilanda Kelaparan Terburuk Sepanjang Sejarah

Dia heran, dengan anggapan pemerintah bahwa kesejahteraan masyarakat sudah meningkat.

"Ketika menteri keuangan menyerahkan laporan pertanggungjawaban APBN 2017 di DPR kemarin, saya bilang pada Bu Sri Mulyani, bagaimana kesejahteraan meningkat. Padahal, ada gizi buruk dan kelaparan di Maluku," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat 27 Juli 2018.

Adzan Berkumandang di Jalur Gaza, Warga Palestina Rayakan Lebaran Diwarnai Bom dan Rumah Runtuh

Dia menilai, ini ironis, karena tahun ini anggaran bantuan sosial (Bansos) pemerintah sebenarnya besar. Hingga April kemarin, menurut catatannya, belanja Bansos meningkat hingga 138,76 persen, atau lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan dengan belanja Bansos tahun lalu.

"Kenaikan anggaran Bansos ini, merupakan yang tertinggi, jika dibandingkan dengan pos-pos belanja lainnya. Mestinya, anggaran tersebut bisa mengatasi. Bahkan, mencegah masalah-masalah semacam ini," ujar Fadli.

Organisasi Kerjasama Islam Sambut Baik Mahkamah Internasional yang Minta Penyediaan Bantuan di Gaza

Menurut dia, seharusnya pemerintah bisa belajar dari kasus gizi buruk yang pernah menyerang Suku Asmat di Papua pada akhir 2017. Sehingga, kejadian luar biasa semacam itu jangan sampai terus terulang dalam berbagai varian.

"Apalagi, kelaparan yang dialami oleh sekitar 170 warga komunitas adat Suku Mausu Ane di Maluku Tengah itu, sebenarnya telah dilaporkan sejak awal Juli lalu," kata dia.

Baca: Bencana Kelaparan Melanda Maluku, Tiga Orang Tewas

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menyindir Presiden Joko Widodo yang lebih senang mengurusi pencapresannya di 2019. Terutama, menggunakan fasilitas negara untuk itu.

"Jangan sampai saat rakyat sedang tertimpa musibah kelaparan, pemerintah malah sibuk menjamu rekan koalisi di Istana dan para menteri sibuk berkampanye dengan memanfaatkan fasilitas negara," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya