PBB Sebut Israel Gunakan Makanan dan Kelaparan Sebagai Senjata Perang

Warga Palestina berjalan di tengah hujan di kamp pengungsian di Rafah, Gaza.
Sumber :
  • The Times of Israel.

Genewa – Pelapor khusus PBB tentang hak atas pangan, pada Kamis, 7 Maret 2024, mengatakan bahwa Israel menggunakan makanan dan kelaparan rakyat Palestina sebagai senjata.

Hizbullah Tembakan Puluhan Rudal ke Pemukiman di Perbatasan Israel

Michael Fakhri, yang berada di Jenewa untuk menghadiri sesi ke-55 Dewan Hak Asasi Manusia PBB, berbicara kepada Anadolu tentang krisis pangan dan kelaparan di Gaza, serta serangan Israel terhadap rakyat Palestina.

Fakhri mengatakan bahwa sejak dimulainya perang, masyarakat di Gaza telah menyaksikan kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kemalangan di Gaza, Warga Palestina Minum Air Tidak Layak Konsumsi

Kamp pengungsi warga Gaza di Rafah Palestina

Photo :
  • AP Photo/Hatem Ali

“Ketika perang pecah, kami melihat orang-orang mengalami kelaparan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami belum pernah melihat komunitas mana pun yang mengalami kelaparan secepat ini," kata Fakhri, dikutip dari Anadolu Ajansi, Sabtu, 9 Maret 2024.

Soal Foto Kopi Pro Israel, Zita Anjani Singgung Boleh Mengingatkan Tapi Tidak Menghakimi

"Sekarang, yang kita lihat adalah kelaparan. Anak-anak sekarat karena kekurangan gizi dan dehidrasi," tambahnya.

“Kami belum pernah melihat anak-anak mengalami malnutrisi secepat ini dalam konflik apa pun dalam sejarah modern."

Fakhri juga menekankan bahwa anak-anak yang kekurangan gizi akan mengalami kesulitan dalam tumbuh kembangnya.

"Kami khawatir mereka akan mengalami stunting, yang berarti dampak fisik dan kognitif jangka panjang yang permanen.”

Warga Palestina mengungsi di Rafah akibat pemboman Israel di Jalur Gaza

Photo :
  • AP Photo/Hatem Ali

“Kami melihat anak-anak meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi, ini adalah tahap yang mengerikan," lanjutnya.

Dia mengatakan pada saat ini kita akan melihat kecepatan kematian meningkat secara signifikan.

“Saya tidak dapat membayangkan situasi yang lebih mengerikan.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya