Prabowo Akui Penentuan Cawapresnya Penuh Dinamika

Pertemuan Gerindra-PKS-PAN, Prabowo Subianto
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Ketua Umum partai Gerindra Prabowo Subianto yang digadang-gadang sebagai calon presiden dan akan berhadapan dengan Jokowi pada Pemilu 2019 mendatang, mengakui dinamika politik jelang pendaftaran ke KPIU pada 4-10 Agustus 2018 semakin kencang.

Softbank Batal Investasi di IKN, Fraksi PKS: Jangan Perbesar APBN

"Jadi memang hari-hari ke depan saya kira penuh dengan dinamika," kata Prabowo usai pertemuan dengan pimpinan PAN dan Presiden PKS di kawasan Parapanca, Jakarta, Selasa 31 Juli 2018.

Dinamika koalisi dengan PAN, PKS dan Demokrat yang belum menentukan calon wakil presiden pendamping Prabowo menjadi pembahasan utama koalisi. Namun Prabowo mengaku menikmati proses tersebut dengan tetap mempelajari berbagai masukan seperti rekomendasi Ijtima ulama.

AHY: Rakyat Mana yang Ingin Pemilu 2024 Ditunda?

"Yang penting proses demokrasi berjalan, musyawarah prinsip kita. Mekanisme politik di Indonesia melalui partai politik terus berembuk," jelasnya.

Purnawirawan jenderal bintang tiga ini jiuga mengapresiasi langkah PAN yang meminta waktu sebelum memutuskan semua. Dan hal serupa juga diminta oleh PKS.

"Pak Zul (Ketua Umum PAN) akan adakan kalau tidak salah Rakernas. Kemudian PKS mungkin ada pertemuan majelis syuro. Inilah, kemudian Demokrat, kita tahu terus adakan pertemuan-pertemuan majelis tinggi. Ya inilah yang anda lihat adalah demokrasi sedang berjalan. Saya kira demikian," paparnya.

Mengenai apakah munculnya nama baru seperti AHY yang di luar rekomendasi Ijtima ulama yang menyebabkan negosiasi antar PKS, PAN dan Demokrat menjadi alot, Prabowo enggan menjelaskan.

"Ya kan begini. Saya tegaskan kembali. Ijtima itu mengajukan rekomendasi. Pengertian rekomendasi itu kan saran. Nanti itu akan dibahas. Jadi saya kira demikian," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya