Jika Prabowo Gandeng AHY, Jokowi Diprediksi Pilih Moeldoko

Presiden Joko Widodo (kanan) dan Moeldoko (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, santer diberitakan sebagai salah satu kandidat terkuat calon wakil presiden yang bakal mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Saat ini, dukungan kepada Moeldoko untuk menjadi cawapres Jokowi juga terus mengalir.

Moeldoko Bagi-bagi Beras untuk Disabilitas

Bahkan di beberapa daerah, sejumlah masyarakat telah mendeklarasikan diri sebagai relawan Jokowi-Moeldoko.

Pengamat politik sekaligus Direktur Analisis Politik Indonesia (API) Maksimus Ramses Lalongkoe mengatakan kubu Jokowi bisa melihat peluang yang ada di sosok Moeldoko. Apalagi, jika kubu oposisi mengusung Prabowo Subianto dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Moeldoko Bilang Ganti Rugi ke Warga Wadas Selesai Sebelum Lebaran

"Artinya mungkin ini salah satu indikator sehingga nama Moeldoko kan disebut-sebut ada di kantong Jokowi gitu. Kalau misalnya kelompok Prabowo mengusung AHY, saya yakin mereka (kubu Jokowi) mengambil Moeldoko," ujar Ramses kepada wartawan, Rabu 8 Agustus 2018.

Ia mengatakan, wajar saja apabila nama Moeldoko muncul dan bahkan terpilih sebagai cawapres Jokowi. Sebab, Moeldoko memiliki bekal untuk berada di posisi itu. "Pertama, Pak Moel itu kan mempunyai latar belakang kepemimpinan yang bagus lah di TNI," katanya. 

Penjelasan "Logis" Pemerintah BPJS Kesehatan untuk Jual Beli Tanah

Selain itu, Moeldoko dinilai Ramses sebagai salah satu tokoh yang mampu mengatasi kelompok-kelompok yang kerap memainkan isu SARA dalam setiap perhelatan pesta demokrasi. Hal itu juga merupakan bekal bagi Moeldoko untuk menjadi cawapres.

"Saya kira dia salah satu tokoh yang bisa menekan kelompok-kelompok yang bermain isu SARA kan. Kekuatan atau potensi-potensi inilah yang sebetulnya mendorong Moeldoko menjadi cawapres," ujarnya.

Tak hanya itu, dosen Universitas Mercu Buana Jakarta ini menyebut, Moeldoko memiliki jaringan yang baik sebagai modal meraup suara di pilpres, jika mantan panglima TNI itu dipilih Jokowi sebagai cawapres. Hal ini terkait jabatan Moeldoko sebagai ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). 

"Dari aspek jaringan, Moeldoko kan punya jaringan menggunakan HKTI itu sendiri, kemudian dia juga punya hubungan sosial yang baik dengan semua pihak," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya