- ANTARA FOTO/Budi
VIVA – Figur Ma'ruf Amin yang dipilih Joko Widodo sebagai calon wakil presiden sempat memunculkan kekecewaan. Namun, barisan koalisi Jokowi optimis pengalaman Ma'ruf yang banyak menjadi kelebihan di mata pemilih milenial.
Politikus PDIP Darmadi Durianto menilai, pengalaman mulai dari anggota DPR fraksi PPP, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), sampai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai modal Ma'ruf yang kenyang pengalaman.
"Dari sisi skor, Pak Ma'ruf ini punya pengalaman yang matang dan panjang. Santri senior yang punya pengaruh untuk mengeruk suara milenial," kata Darmadi kepada VIVA, Minggu, 12 Agustus 2018.
Dia juga menambahkan, sosok Ma'ruf melengkapi Joko Widodo sebagai pasangan nasionalis-religius. Kapabilitas Ma'ruf tak diragukan karena dari usia juga matang dan memiliki kestabilan emosi.
"Kombinasi yang klop. Suara santri Nahdliyin bisa mungkin ke Jokowi karena Ma'ruf ini," tutur Darmadi.
Terkait anggapan bahwa Ma'ruf sudah sepuh, ia menjawab santai. Menurutnya, suara pemilih milenial tetap akan menjadi target penting di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.
"PDIP dan koalisi partai akan menopang karena punya sayap-sayap partai yang bisa meraih suara milenial. Koalisi juga punya basis," ujar Anggota DPR tersebut.
Santri Milenial
Hal senada disampaikan politikus PPP, Arwani Thomafi. Ia pede alias percaya diri pasangan Jokowi-Ma'ruf punya daya tarik untuk dipilih suara milenial terutama santri.
"Sosok Kiai Ma'ruf Amin yang pemimpin di NU ini punya pengaruh yang cukup kuat karena relasi kiai santri ini cukup kuat. Santri milenial bisa," ujar Arwani dalam diskusi di Menteng, Jakarta, Pusat, Minggu, 12 Agustus 2018.
Ia menjelaskan, figur Ma'ruf Amin ini merupakan sosok yang paling dihormati kalangan santri di Tanah Air. Sebab, merupakan sesepuh tokoh Nahdlatul Ulama juga.
"Kepatuhan dari sisi Ma'ruf Amin ini cukup punya elektoral ya, yang cukup kuat di kalangan santri milenia," katanya. (ase)