Sebut Islam dengan Kata Kotor, Anggota Banser Ditantang Duel

Anggota Banser NU saat apel kebangsaan (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA - Pro dan kontra terus terjadi terkait dengan adanya gerakan #2019GantiPresiden. Kini, persoalan akan aksi tersebut turut mengalir di wilayah Tangerang. Namun, bukan terkait gerakan tagar, melainkan adanya hinaan yang ditimbulkan masa aksi yang merupakan anggota Banser Surabaya.

Anies soal Pilpres 2024: Ini Bukan soal Ganti Presiden tapi Ganti Kebijakannya

Diduga, salah seorang anggota Banser menghina Islam dan ormas Front Pembela Islam (FPI) saat orasi menolak gerakan #2019GantiPresiden di Surabaya pada Minggu, 29 Agustus 2018 lalu.

Pada video aksi Banser yang terekam dan viral di YouTube dengan durasi 11:00 menit tersebut, memperlihatkan mulai dari menit pertama hingga menit 4:20 para Banser Surabaya melakukan orasi dengan penjagaan ketat kepolisian.

6 Ramalan Mbak You Bikin Geger, Ganti Presiden 2021- Video Syur Gisel

Dalam orasinya, beberapa kali salah seorang Banser mengucapkan kata tidak pantas tentang Islam sebanyak tiga kali pada durasi ke 0:37.

Hal tersebut merupakan aksi protes Banser pada aksi #2019GantiPresiden di Surabaya dan menuding adanya ujaran kebencian yang ditimbulkan oleh gerakan terutama salah satunya dibawa oleh Neno Warisman.

Tren Baru, Influencer Dipekerjakan Bikin Meme Kampanye Ganti Presiden

Video yang telah ditonton sebanyak 2.839 kali tersebut menjadi perbincangan di kalangan ulama, hingga akhirnya salah seorang anggota MUI di wilayah Tangerang membalas video tersebut, dengan menantang salah seorang Banser yang berada pada video tersebut untuk menghampirinya.

"Apakah antum mau duel dengan saya? Saya akan jabanin antum. Ataukah antum mau meminta maaf, bahwa Islam itu tidak tai, Islam itu wangi, Islam itu rahmatan lil alamin, Islam itu la ilaha illallah Muhammad rasulullah," katanya pada video yang diunggah pada laman YouTube "Anggota BANSER Bilang Islam? dan Tantang FPI, Akhirnya Ditantang Balik".

Dalam tayangan tersebut ia pun menjelaskan namanya yakni, Bukhori Al-Arobi yang merupakan anggota NU. Iya menilai ujaran tersebut merupakan najis lantaran Islam tak sedemikian.

"Kalau aksi tagar itu menurut kalian melanggar hukum, silakan lapor polisi bukan seperti ini," katanya.

Saat dikonfirmasi pun, melalui Ketua Majelis Ulama Indonesia, Edi Junaedi, mengatakan Bukhori merupakan anggota MUI tingkat kecamatan. Sampai saat ini pun, pihaknya masih menunggu konfirmasi dan menelaah terkait dengan video tersebut.

"Nanti akan kami berikan tanggapan. Kami lihat dulu seperti apa videonya," ungkapnya, Rabu, 29 Agustus 2018. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya