Wakil Ketua Komisi X DPR: Sukses Ekonomi Masih Tanda Tanya

Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih
Sumber :

VIVA – Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih menilai, empat sukses yang dicanangkan Asian Games XVIII di Jakarta-Palembang hampir pasti bisa diraih. Sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses administrasi akan bisa dicapai. Tetapi sukses keempat, yakni sukses ekonomi, masih tanda tanya.

Kelangkaan Minyak Goreng, Komisi 6 DPR: Rantai Pasok Rusak

Hal itu dikatakan Fikri, tanggapannya atas penyelenggaraan Asian Games yang hingga kini sudah mengoleksi 30 medali emas dan berada dalam posisi empat besar, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 30 Agustus 2018.

Menurut politisi PKS itu, sejak awal sebagai tuan rumah Indonesia mencanangkan 4 sukses yakni sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses administrasi dan sukses ekonomi. Sukses prestasi karena targetnya rendah ini sudah terlampaui, dan cukup membanggakan bangsa.

Pimpinan DPR Belum Izinkan RUU TPKS Dibahas saat Reses, Ini Alasannya

Kemudian sukses penyelenggaraan cukup bagus, terbukti belum banyak keluhan malah keluhan dari intern masyarakat yang sulit mendapatkan tiket. Sementara sukses administrasi ada masalah soal adanya gagal lelang, namun diharapkan segera bisa diatasi.

Sedangkan sukses ekonomi, kata Fikri belum bisa diketahui, karena sebelumnya sudah dikritik sendiri oleh Presiden bahwa gaungnya kurang. Diantaranya penjualan souvenir di jalan-jalan dan seperti di Tangerang yang mempertandingkan cabor Penthatlon.

DPR Minta Pemerintah Tak Naikan Harga BBM Bersubsidi

“Masyarakat di sekitar venue tidak diberi kesempatan untuk mendirikan stand-stand. Diberi izin tapi di luar, padahal maunya di dalam area dekat venue. Ini mengindikasikan bahwa sukses ekonomi masih tanda tanya,” analisa Fikri.

Mengenai target peringkat yang melesat ke posisi 4, ia mengaku tidak heran karena cabor-cabor sudah mengatakan bahwa paling rendah Indonesia meraih 7 besar, ternyata sekarang 4 besar, bahkan masih ada potensi meningkat lagi. Karena itu Fikri menekankan untuk percaya diri dan tahu diri.

“Percaya diri dan tahu diri harus digunakan dua-duanya, jangan hanya tahu diri akhirnya minder. Karena sekarang ini era persaingan, maka harus tahu peta yang jelas potensi yang kita punyai,” tambah politisi dapil Jateng itu.

Dijelaskan pula, kelemahan Indonesia adalah mendeteksi potensi seperli Lalu Mohamad Zohri baru ditemukan 1,5 tahun lalu. Artinya sejak kecil tidak dididik, tidak dibina sehingga lemah di pembinaan. Jangan-jangan banyak potensi mutiara-mutiara di Indonesia.

“Kita harus jelas melakukan pemetaan dimana ada pelari, petinju, pebulutangkis dan cabor lain yang baik. Di tempat saya ada atlet tenis meja Asian Paragames di Korea menjadi juara dan mendapatkan medali emas, tapi tidak mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah,” pungkasnya. (dpr.go.id)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya