Gerindra: Yang Menentukan Masuk Surga Itu Allah Bukan Farhat Abbas

Farhat Abbas.
Sumber :
  • VIVA/Lilis Kholisotussur

VIVA – Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, menuding kubu calon presiden-calon wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin bermain suku, agama, ras, dan antargolongan atau SARA untuk memenangkan Pilpres 2019.

Ia mengecam pernyataan salah satu anggota timses Jokowi-Ma’ruf Amin, Farhat Abbas, yang mengatakan bahwa bagi mereka yang tidak memilih pasangan Jokowi akan masuk neraka.

"Itu kan menunjukkan bahwa di masyarakat yang main SARA itu kubu sebelah, bukan kami. Yang menentukan masuk surga itu Allah, bukan Farhat Abbas, bukan Jokowi, bukan pemilih Jokowi. Mungkin, bang Farhat mesti belajar akidah dan tauhid lagi," kata Andre, usai diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu 12 September 2018.

Andre mengingatkan semua pihak, yang akan berkompetisi dalam Pemilu 2019 mendatang, menghindari isu SARA dalam kampanye. Bahkan, komitmen tersebut sudah disepakati para kandidat calon presiden.

"Pak Prabowo dan Pak Jokowi sudah berkomitmen tidak akan ada isu SARA," ujarnya.

Mengenai sanksi apa yang setimpal untuk diberikan pada Farhat Abbas, Andre enggan berkomentar, karena itu merupakan ranah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. 

"Saya rasa, nanti direktorat media dan juru bicara Pak Jokowi akan memberikan evaluasi. Saya yakin betul itu, karena komitmen dua belah pihak kita jadikan Pemilu yang ajang adu program, bukan isu SARA. Saya pribadi, Farhat Abbas harus belajar lagi soal akidah, karena amal ibadah bukan milih Jokowi atau Prabowo," katanya.

Wakil Sekjen TKN, Raja Juli Antoni di Sekretariat TKN, Kebon Sirih Jakarta, Rabu 12 September 2018, memastikan akan memberikan sanksi kepada Farhat Abbas. 

Farhat Abbas Kritik Jokowi ke Pesta Atta-Aurel, Netizen: Iri ya Bos?

"Kami akan memberikan teguran internal ke Bang Farhat. Ini bukan narasi Jokowi-Ma'ruf," kata Juli.

Farhat Abbas

Jenguk Olivia Nathania, Farhat Abbas Sampaikan Maaf dari Nia Daniaty

Olivia Nathania terseret kasus hukum atas tuduhan dugaan penipuan dengan modus bisa memasukkan orang menjadi PNS.

img_title
VIVA.co.id
16 November 2021