Pemuda Muhammadiyah Tantang Sandiaga Berantas Mafia Impor

Bakal cawapres Sandiaga Uno bersilaturahmi dengan Ketua Pemuda Muhammadiyah
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno bersilaturahmi dengan Pengurus Pusat Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat siang 14 September 2018.

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

Dalam kesempatan tersebut, Sandi diterima oleh Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil sempat mengatakan kepada Sandi bahwa saat ini permasalahan bangsa bukan hanya sekedar teknis ekonomi. Tetapi masalah utamanya yakni integritas ekonomi. Sebab, banyak pemimpin yang saat mencalonkan diri tegas melawan impor, tapi ketika telah terpilih tidak mampu menjalankan hal tersebut.

"(Lawan impor) Itu kalimat standar saja. Tapi ada satu yang saya tagih ke Bang Sandi. Bang Sandi, yang penting itu bukan diksi lawan impor. Tapi sejauh mana calon pemimpin itu punya integritas melawan bandit politik yang ada di belakang mafia impor itu," kata Dahnil di Kantor Muhammadiyah, Menteng, Jumat siang.

Bea Cukai Langsa Aceh Sita Onderdil Harley Davidson

Menurut Dahnil, jika berbicara mengenai ekonomi secara teknis, Sandi tak perlu diragukan lagi. Karena Sandi memiliki latar belakang sebagai pengusaha dan juga memiliki keahlian dalam bidang ekonomi. Maka dari itu, Dahnil juga meminta komitmen Sandi untuk ikut berani melawan mafia impor.

"Bang Sandi dan Pak Prabowo sanggup enggak untuk itu? Yang saya tagih, berani enggak melawan itu? Punya integritas enggak melawan itu?" ujarnya menantang.

Pesan Penting Haedar Nashir untuk Prabowo Usai Ditetapkan Presiden Terpilih

Terkait hal itu, Sandi kemudian langsung menjawab tuntutan Dahnil. Sandi dengan tegas menjawab bahwa dia akan menghadirkan pemerintahan yang berani untuk melawan bandit politik di balik mafia impor.

"Tadi saya sampaikan pemerintah kuat dengan pola kepemimpinan tegas harus berani. Bukan hanya mengerti terhadap apa terjadi di bidang ekonomi. Tapi untuk mengimplementasi, menahkodai, mengambil kontrol terhadap kebijakan ekonomi, sehingga tidak tersandera lagi oleh yang tadi disebut Bung Dahnil bandit-bandit politik," ujarnya.

Di sela-sela kunjungannya ke kantor PP Muhammadiyah, Sandiaga memulai kegiatannya dengan Salat Jumat, dilanjutkan dengan membantu aksi bagi-bagi makanan untuk Dhuafa di Waroeng Makan Dhuafa yang rutin digelar setiap hari Jumat di Kantor PP Muhammadiyah.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar mengatakan, Sandi diajak ikut serta berpartisipasi dalam membagikan makanan agar apabila terpilih nanti, Sandi terbiasa melayani warga. "Hari ini Pak Sandiaga yang akan melayani bapak-bapak. Ini supaya nanti terbiasa melayani ketika jadi wapres," kata Dahnil.

Takut Pencitraan

Baik Sandi dan juga Dahnil hanya sekitar 10 menit melayani warga di Waroeng Makan Dhuafa. Selanjutnya pelayanan dilanjutkan oleh pengurus PP Pemuda Muhammadiyah yang lain.

Dahnil memaparkan, semula Sandi sempat merasa takut saat diajak melayani warga di Waroeng Makan Dhuafa karena khawatir aksinya tersebut hanya dianggap sebagai pencitraan. Namun Dahnil berhasil meyakinkan Sandi dan menyebutkan bahwa itu bukan pencitraan.

Sebab, program makan gratis tersebut dilakukan PP Pemuda Muhammadiyah secara rutin setiap hari Jumat selama empat tahun terakhir.

"Bukan pencitraan tapi kebiasaan. Ini sebenarnya pesan buat Bang Sandi bahwa pemimpin itu harus biasa melayani, terbiasa berdialog dengan siapapun. Jadi ini simbolik bahwa jadi presiden wakil presiden itu harus melayani," ucap Dahnil.

Bakal cawapres Sandiaga Uno ikut membagikan makanan kaum dhuafa

Sandi berterimakasih telah diberikan kesempatan melayani masyarakat melalui Waroeng Makan Dhuafa. Sandiaga menilai itu sebagai pengalaman yang luar biasa bisa melayani masyarakat secara langsung. "Ini merupakan salah satu keberpihakan kepada rakyat kecil," ujar Sandi.

Mantan Wakil Gubernur DKI itu mengaku sempat menerima keluhan dari warga yang Ia layani perihal kondisi ekonomi saat ini. Namun Sandiaga lantas mengajak semua pihak untuk tidak lagi mengeluh.

"Sekarang bukan saatnya mengeluh, tapi saatnya berani membuat suatu perbaikan agar arah ekonomi kita lebih baik," ujar Sandi. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya