Jika Menang, Prabowo-Sandi Janji Perangi OPM

Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02, Sandiaga Salahudin Uno, angkat bicara mengenai aksi pembantaian yang dilakukan oleh kelompok separatis, Organisasi Papua Merdeka, di Kabupaten Nduga, Papua. Menurut Sandi, hal itu terjadi lantaran sikap pemerintah yang tak tegas dalam menindak organisasi separatis tersebut.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Sandi menilai masalah di sana selalu menjadi bahan perbincangan dengan Prabowo Subianto. Sandiaga berharap agar suatu saat nanti kelompok separatis bersenjata tersebut bisa kembali ke NKRI.

"Kalau kita tidak punya pemerintahan yang kuat dan dan pola pemerintahan tegas dan tentunya kebijakan yang memastikan keadilan dan kemakmuran ya kita akan mengalami konflik-konflik seperti ini," kata Sandiaga di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan, Sabtu, 8 Desember 2018.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu sangat menyayangkan konflik yang terjadi di Papua. Di saat infrastruktur sedang gencar-gencarnya dibangun oleh pemerintah demi kesejahteraan warga Papua, tetapi justru terjadi pembunuhan secara sadis oleh kelompok tersebut.

Sandi menekankan bila nanti bersama Prabowo dipercaya menjadi pemimpin Indonesia di 2019 maka ia berjanji akan menghadirkan pemerintahan yang kuat dan menolak segala bentuk teror yang mengancam keutuhan NKRI.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

"Kita akan perangi segala bentuk ancaman integrasi NKRI dan kita yakinkan bahwa dalam keadaan adil dan makmur insya Allah akar permasalahan itu akan terselesaikan," ujarnya.

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024