Infrastruktur Disebut Tak Efektif Tingkatkan Elektabilitas Jokowi

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir saat berkunjung ke redaksi VIVA di Jakarta, 24 Januari 2019.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Ketua Tim Kampanye Nasional atau TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir mengakui, infrastruktur yang masif dibangun di masa kepemimpinan Jokowi bersama wakilnya, Jusuf Kalla sejak 2014, tak akan efektif meningkatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Alasannya, infrastruktur itu dibangun secara merata di seluruh Indonesia, tanpa memperhitungkan efek elektoralnya di pilpres.

"Infrastruktur itu risiko. Kalau kita bicara bisnis, dari segi return of investment, lebih baik hanya bangun di Jawa, karena voter-nya lebih banyak di Jawa. Tapi kan, enggak seperti itu," ujar Erick dalam diskusi bersama redaksi VIVA di Kantor VIVA, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis 24 Januari 2019.

Jokowi: Jalan Inpres Gorontalo Penting untuk Tingkatkan Konektivitas Daerah

Erick mengklaim, pembangunan infrastruktur semata-mata niatan tulus Jokowi untuk memberi landasan bagi seluruh Indonesia, guna berkembang. Jokowi tidak ingin, pertumbuhan ekonomi terjadi secara timpang, hanya berpusat di beberapa wilayah seperti Jawa saja.

"Beliau bilang 'inilah Indonesia, kita harus Indonesia-sentris'," ujar Erick.

Empat Alasan Utama Publik Puas dengan Kinerja Jokowi, Menurut Survei Indikator

Selain itu, mantan Ketua INASGOC ini menyampaikan bahwa masifnya pembangunan infrastruktur juga merupakan cerminan dari kepribadian Jokowi, yang tak segan mengambil risiko. Jokowi tetap membangun infrastruktur sejak awal, meski mengetahui efek elektoralnya tidak akan signifikan di Pilpres 2019.

"Beliau (Jokowi) itu bersih, suka kerja keras, juga suka ambil risiko. Risikonya apa? Ya pembangunan infrastruktur ini juga berisiko," ujar Erick. (asp)

IKN Nusantara.

Sri Mulyani Ungkap Pembangunan IKN Sudah Sedot APBN Rp 4,3 Triliun

Realisasi APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) per 1 April 2024, telah mencapai Rp 4,3 triliun atau 10,9 persen dari pagu.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024