Ahmad Dhani Bicara Soal Nasakom Baru, NU Masuk di Dalamnya

Ahmad Dhani Divonis 1,5 Tahun Penjara
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA - Belum selesai kontroversi soal kasus hukumnya, musisi yang kini terjun ke dunia politik, Ahmad Dhani bicara soal potensi munculnya Nasakom baru. Seperti yang diketahui bersama, Nasakom adalah ajaran dari Bung Karno, Presiden Indonesia pertama yang merupakan gabungan dari tiga aliran politik di negeri ini yaitu nasionalis, agama, dan komunis.

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

"Yang ditakutkan adalah munculnya Nasakom, Nasakom baru karena Nasakom itu adalah nasionalis, komunis, dan agama. Ibu-ibu yang mungkin belum sempet belajar. Nasakom idenya Bung Karno, nasionalis, komunis, dan agama," kata Ahmad Dhani dalam sebuah video yang beredar di Twitter yang dikutip VIVA pada Jumat, 8 Februari 2019.

Dalam ceramah itu, Dhani menjelaskan bahwa dulu nasionalisnya adalah PNI, Partai Nasional Indonesia. Dia mengatakan saat ini partai itu sudah bubar dan sekarang berganti menjadi PDIP.

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

"Terus nasionalis agama, agamanya dulu NU. Jadi kita harus tahu benar sejarah bahwa NU dulu mendukung nasakom. Banyak anak-anak NU meskipun yang sudah di PBNU nggak paham itu bahwa dulu yang dukung Nasakom bersama PKI dalam komunisnya itu PKI, itu (kelompok agamanya) NU. Nah sekarang ini mereka sudah bergabung PDIP, NU, juga komunisnya," kata Dhani lagi.

Dhani lantas membahas soal Hizbut Tahrir Indonesia. Dia menyampaikan bahwa HTI itu tidak ada apa-apanya dengan Nasakom.

Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi

"HTI tidak bisa merubah ideologi Pancasila tapi ideologi PDIP itu beranggapan bahwa Pancasila, bahwa Nasakom, itu tidak bertentangan dengan Pancasila. Kalau kita tanya di debat misalnya kalau ada keberanian dari Sandiaga Uno, tanya kepada Jokowi. Menurut Pak Jokowi Nasakom itu bertentangan nggak dengan Pancasila. Saya yakin Pak Jokowi dalam hatinya, dia akan menjawab tidak bertentangan," urai Dhani.

Alasannya, menurut Dhani, karena satu-satunya partai yang berpendapat Nasakom tidak bertentangan dengan Pancasila adalah PDIP.

"Jadi kalau misalnya nanti Jokowi menang, parlemennya diisi partai-partai yang kuat lebih dari 51 persen dan mencabut Tap MPR maka Nasakom yang baru bisa muncul di Indonesia. Dan kami-kami, ustaz-ustaz yang tidak setuju nanti akan dianggap mau dianggap mendirikan agama, mendirikan negara Islam, lalu kita ditangkapin seerti tahun 60-an dulu. Itu pernah terjadi, maka jangan sampai sejarah ini terulang," demikian disampaikan Ahmad Dhani. (hty)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya