Suharso Manoarfa Sedih PPP Memasuki Masa 'Suram' Sejak Pemilu 2004

Suharso Monoarfa (kanan), Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengingatkan partai berlambang Kabah ini selalu berjaya dari era Orde Baru hingga reformasi, namun mulai memasuki masa suram mulai Pemilu 2004. Ia meminta semua kader membangun kembali militansi untuk kebangkitan PPP di pemilu 2019.

Bank Dunia Mengubah Batas Garis Kemiskinan pada Tahun 2022

“Saya mengajak semua. Kita buktikan pada 17 April bahwa footprint kita bukan ala kadarnya. Dia memang sebuah sejarah, sebuah kerja. Hanya dengan itu kita bangkit,” kata Suharso di arena Mukernas, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Rabu 20 Maret 2019.

Anggota Watimpres ini mengajak semua kader dan pengurus PPP melupakan friksi internal partai, di mana friksi berkepanjangan justru akan semakin meredupkan partai berlambang kabah ini .

Kemiskinan Ekstrem Musuh Bersama Bangsa Indonesia

“Saya mengajak semua untuk tidak lagi mengusut sebab musababnya. Tidak usah lagi mempergunjingkan. Karena itu kita harus melihat ke depan. Kita hadir di sini karena kita semua solusi, dan solusi itu membawa harapan. Tolonglah bawa konstituen kita. Buktikan 17 April,” ujarnya.

Ia mengingatkan PPP sejak berdiri mempunyai pemimpin-pemimpin besar. Dan mampu menggerakkan partai tetap eksis hingga era reformasi. Ia memberi contoh Hamzah Haz.

Hadapi Pemilu 2024, PPP Dapat Tambahan Energi Baru

“Kita punya pimpinan yang hebat di masa lalu, kita luar biasa di masa Orde Baru bahkan di awal reformasi adalah Pak Hamzah Haz, yang menurut saya ketika orang menyepelekan Partai Persatuan Pembangunan, di tangan beliau kita masih mencapai juara ketiga di pemilu dengan kursi 59 di DPR,” katanya.

Tak hanya itu menurutnya saat berjaya PPP juga menduduki jabatan strategis di tingkatan eksekutif bahkan di judikatif. “Tetapi itu berhenti setelah 2004, sejarah kita setelah itu adalah sejarah yang kelabu,” ucapnya sambil meneteskan air mata.

Sekarang saatnya semua kader intropeksi diri, membangun militansi kembali untuk membangkitkan kejayaan di Pemilu 2019. “Kita hadir di sini karena kita semua solusi. Dan solusi itu membawa harapan. Tolonglah bawa ke konstituen. Kita buktikan 17 April,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya