- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA – Keputusan kader Dewan Pengurus Wilayah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Wonosobo yang memilih mendukung, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 diklaim sudah dipikirkan secara matang. Mereka menyatakan tak takut mendapatkan sanksi dari elite DPP Golkar.
"Itu kan konsekuensi demokrasi (sanksi partai). Walaupun kita mendukung capres 02, tapi kita tetap tidak keluar dari Golkar," kata Ketua DPD Partai Golkar Wonosobo Triana Widodo saat dikonfirmasi VIVA, Senin, 8 April 2019.
Triana menegaskan dukungan kader Golkar Wonosobo ke pasangan nomor urut 02 itu atas dorongan luar biasa dari arus bawah. Baik itu dari kader di tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten. Karena itu, selaku DPD pihaknya meneruskan aspirasi itu dengan deklarasi dukungan secara serempak.
"Kita hanya meneruskan aspirasi para kader. Memang ada satu dua kader tidak bulat di tingkat desa, tapi tingkat kecamatan semuanya kompak," ujarnya.
Atas perbedaan dukungan capres itu, pihaknya menyatakan siap mendapatkan sanksi apa pun dari partai. Meski saat ini teguran dari partai tingkat provinsi atau pusat belum muncul.
"Ya kita lihat saja nanti akan seperti apa. Intinya kita tidak bisa membendung masukan-masukan dari para kader partai," katanya.
Baca: DPD Golkar Wonosobo Deklarasi Dukungan ke Prabowo
Diketahui, seratusan kader Golkar Wonosobo telah bertemu langsung capres Prabowo Subianto di Hotel Tentrem, Yogyakarta pada Minggu malam, 7 April 2019. Mereka serempak membubuhkan tanda tangan dukungan bermaterai untuk paslon nomor urut 02 dan siap memenangkan pasangan yang diusung Partai Gerindra, PAN, Demkorat, dan PKS.
Sikap mereka bertolak belakang dengan keputusan resmi DPP Golkar yang mengusung pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. (ase)
