PPP: Jika Pemerintah Ingin Tambah Dukungan, Cukup Gabung Satu Partai

Politisi PPP, Arsul Sani.
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA –  Sekjen PPP Arsul Sani, mengatakan sebaiknya tak semua partai koalisi Prabowo bergabung dengan koalisi pemerintahan. Setidaknya hanya satu partai saja yang bergabung. 

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"Kalau dianggap sudah cukup berarti tidak nambah, kalau dianggap belum cukup untuk menjamin dukungan bagi pemerintahan ya mungkin bisa nambah. Satu," kata Arsul di komplek parlemen, Jakarta, Kamis 4 Juli 2014.

Ia menjelaskan kekuatan koalisi bila menambah satu partai di pemerintahan sudah di atas 70 persen bahkan mendekati 75 persen. Kalau partai yang bergabung dengan pemerintah lebih dari satu maka tak ada yang melakukan fungsi check and balance.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Tak bagus juga untuk demokrasi kita. Jadi saya tidak ingin mengatakan juga pasti nambahnya satu. Itu belum dibicarakan. Tetapi PPP posisinya, kalaupun mau nambah, menurut hemat PPP satu," kata Arsul.  

Ia menambahkan saat ini memang partai koalisinya belum bertemu. Ia menduga bila sengketa pileg telah selesai maka baru bertemu. Pertemuan Jokowi dengan para ketua umum partai diprediksi akan diadakan pada Juli ini.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Kalau perlu nambah berapa nambahnya. Kalau kemudian disepakati berapa nambahnya, siapa yang mau diajak karena tentu tidak semua bakal masuk. Nanti checks and balancesnya tidak jalan di DPR kalau kebanyakan ada di posisi koalisi pemerintahan," kata Arsul.
 

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Pelaksanaan Pemilu 2024, yang rekapitulasi suara tuntas dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum, KPU pada Rabu malam, 20 Maret 2024, dinilai sangat kondusif. Dibanding 2019.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024