VIVA – Pengamat politik dan pengajar Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai menteri pertanian baru akan sulit mengejar prestasi menteri sebelumnya, yakni Amran Sulaiman. Hendri mengatakan, selama Amran menjabat, pertanian nasional bersinar dan mendapat apresiasi positif baik di dalam negeri maupun luar negeri.
“Target yang sangat tinggi telah ditetapkan dan dicapai Pak Amran. Saya rasa sulit dicapai oleh menteri lain,” ujar Hendri dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 23 Oktober 2019.
Menurut Hendri, kebijakan yang telah dilakukan Amran yang sangat memperhatikan kesejahteraan petani mampu menggenjot hasil pertanian secara signifikan.
“Pak Amran berhasil menjaga stok keamanan pangan dan membuat rakyat lebih nyaman sebab ketersediaan pasokannya aman," kata dia.
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Riau, DR Ujang Paman sangat mengapresiasi capaian kerja Andi Amran Sulaiman selama menjadi Menteri Pertanian.
“Kebijakan Kementan melalui Menteri Amran Sulaiman menjalankan pengelolaan cadangan pangan yang masif melalui serab gabah sangat membantu petani dan menjadi terobosan besar dalam membantu petani," ujarnya.
Bahkan Ustaz Yusuf Mansur ikut pula mengapresiasi kerja keras Amran Sulaiman dalam membangun pertanian Indonesia. Yusuf Mansur bahkan tak segan-segan mengatakan “Saya kalau ada menteri model Pak Amran gini, enggak ragu kalo pertanian punya banyak prestasi”, ujarnya.
Sementara itu, Guru besar bidang pertanian IPB, Bungaran Saragih mengatakan Kementerian Pertanian di bawah kendali Mentan Amran selama lima tahun terakhir ini dinilai sangat baik dalam membangun dan mengelola kekayaan komoditas pertanian untuk kesejahteraan.
“Sejauh ini pendayagunaan sumberdaya manusia (SDM) untuk pertanian telah sangat bagus, termasuk sektor komoditas strategis," ujarnya.
Bugaran juga memuji kemampuan Mentan Amran dalam melakukan konsolidasi dan menyamakan persepsi untuk sinergi di lingkup kementerian agar bergerak bersama dan solid.
“Bila kerja sama dan soliditas sudah terbangun, rutin dilaksanakan maka itu bagus untuk pembangunan pertanian ke depan karena punya kesamaan pikiran," kata dia. (ren)
