Deddy Mizwar Gabung ke Partai Gelora, Demokrat: Semoga Nyaman

Deddy Mizwar.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat yang juga kader Partai Demokrat, Deddy Mizwar memilih bergabung dengan Partai Gelora. Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon merespons loncatnya Deddy ke partai besutan Fahri Hamzah itu.

Prabowo: Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai

Jansen menilai saat ini realitas dinamika politik memang orang gampang pindah-pindah partai.

"Pertama, fakta dan realitas, situasi di politik kita hari ini di Indonesia orang itu gampang pindah-pindah partai, itu faktanya," kata Jansen di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat 8 November 2019.

Khofifah Ingin Duet Lagi dengan Emil Dardak di Pilgub Jatim 2024

Menurut dia, mereka yang pindah partai memiliki motif dan tujuan masing-masing. Menurutnya, hanya Deddy yang tahu motif dan tujuannya.

"Itu hak politik Deddy Mizwar, kami hargai dan menghormatilah. Sebagai teman yang baik kami mendoakan semoga di Gelora keluarga baru, Deddy Mizwar nyaman dan keluarga baru terima dia dengan tangan terbuka," kata Jansen.

Menohok! Balasan Petinggi Gerindra ke Ganjar soal Politik Akomodasi: Apakah Salah?

Meski begitu, ia menegaskan walau tak satu partai lagi, tapi hubungan baik dan pertemanan harus dijaga. Ia mengaku memang tak mengetahui Deddy telah secara resmi mundur dari Demokrat.

"Kalau resmi mundur ya, itu kaitannya dengan surat aku tidak tahu ya. Yang tahu DPD Jabar karena dia ketua majelis pertimbangan partai di DPD Jabar," jelas Jansen.

Sebelumnya, Deddy mengatakan dirinya sudah mundur secara resmi dari Demokrat. Ia pun saat ini berlabuh ke Partai Gelora besutan Anis Matta dan Fahri Hamzah.

"Sudah ditulis suratnya, sudah dikirim (mundur dari Demokrat). Sudah beberapa hari lalu. Insya Allah, Insya Allah (bergabung ke Gelora)," kata Deddy saat dihubungi, Jumat 8 November 2019.

Deddy mengaku ikut mendiskusikan visi Partai Gelora. Ia juga menjelaskan alasan bergabung dengan Gelora.

"(Alasan bergabung) Ya masih partai di Indonesia, dan sesuai dengan UUD dan Pancasila, jadi tidak ada yang salah," kata Deddy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya