Jokowi: Dari Wamena ke Nduga Kini Bisa 4-6 Jam Naik Mobil

Jokowi bersama istri hujan-hujanan naik motor listrik di Papua.
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari

VIVA - Presiden Jokowi mengaku bahagia karena semangat pendukungnya terus membara. ?Hal itu disampaikan oleh Jokowi saat menghadiri pembukaan Kongres II Organisasi Masyarakat Pro Jokowi (Projo) yang diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 7 Desember 2019.

9 Calon Anggota Pansel Capim KPK, 5 dari Unsur Pemerintah dan 4 Masyarakat

"Saya sore hari ini sangat berbahagia sekali. Sangat berbahagia sekali karena Projo semangatnya belum turun. Mempertahankan semangat ini tidak mudah. Yang di dalamnya masih sama. Itulah saya apresiasi," kata Jokowi saat membuka Kongres II Projo di hadapan para peserta kongres.

Menurut Jokowi membangun negara ini memang sangat membutuhkan semangat dan keberanian. Negara ini, kata Jokowi, merupakan negara yang besar dan tidak mungkin setengah-setengah untuk membangun hal tersebut. Oleh karena itu, tekan dia, infrastruktur sangat dibutuhkan di Tanah Air.

Penyebab Raibnya Foto Jokowi di Kantor PDIP Sumut Terungkap, Kini Sudah Terpasang Lagi

"Jangan sampai ada yang bilang infrastruktur enggak bisa dimakan. Siapa yang bilang infrastukrur suruh dimakan?" kata Jokowi membuat gelak tawa para peserta kongres.

Jokowi juga menyinggung infrastruktur yang diklaimnya sangat berguna di Nduga, Papua. Wilayah Wamena dan Nduga yang terhalang dengan Pegunungan Tengah pada lima tahun lalu belum ada jalan, dan kini telah terbangun.

Tidak Ada Foto Jokowi di Ruang Rapat, PDIP: Jatuh Lupa Dipasang Lagi

Padahal, sebelum ada pembangunan, ?masyarakat di sana, kata Jokowi, harus jalan kaki selama empat hari empat malam untuk memutari pegunungan untuk sampai ke Wamena.

"Sebab itu saya perintah untuk membuat jalan tembus Wamena-Nduga sekarang selesai dan rampung. Sehingga dari Nduga dan Wamena sekarang hanya kira-kira 4-6 jam naik mobil. Itulah pentingnya infrastruktur," kata Jokowi.

Jokowi bercerita waktu berkunjung ke Nduga lima tahun lalu. Ia mengaku heran karena tidak meilhat penduduk sama sekali, padahal jumlah penduduk di sana banyak, tapi infrastruktur justru sangat minim.

"Saya tanya, ke bupati penduduknya berapa, 123 ribu jiwa. Kok banyak sekali? Padahal waktu saya turun dari Heli, saya lihat enggak ada satu orang pun. Padahal itu Kabupaten, tidak ada orang," kata Jokowi.

Kemudian Jokowi meminta kepada Bupati Nduga untuk bertemu penduduk Nduga. Lalu Bupati bercerita jika ingin bertemu butuh waktu berjalan selama 8 jam untuk menuju distrik setempat.

"Bayangkan saya diajak jalan delapan jam di tengah-tengah hutan pasti enggak mungkin lah. Inilah salah satu kabupaten di Indonesia yang harus kita tahu apa adanya," kata Jokowi.

Sebab itu, kata Jokowi, dia langsung memerintahkan membangun jalan pintas agar mempurmudah warga Nduga.

"Mereka juga membutuhkan pembangunan mereka juga membutuhkan infrastruktur, mereka juga membutuhkan logistik, mereka membutuhkan dan kita nikmati di Pulau Jawa," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya