Fraksi Partai Golkar:

Isu Personal Sulit Alihkan Perhatian Rakyat

VIVAnews -- Isu personalisasi dibalik Pansus Century dinilai Fraksi Partai Golkar DPR sengaja dihebuskan kelompok tertentu atau individu, dengan tujuan mengalihkan perhatian rakyat, juga upaya menghancurkan Partai Golkar.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin mengatakan, kelompok atau individu itu tidak suka kepada Partai Golkar menyuarakan kebenaran berdasarkan fakta yang jelas terkait kasus dana talangan Bank Century.

"Selain untuk mengalihkan perhatian rakyat, tapi juga ingin menghancurkan Partai Golkar," kata Ade Komarudin melalui keterangan persnya, Senin 1 Februari 2010.

Tapi, lanjut Ade, saat ini rakyat Indonesia sudah cerdas, apa pun upaya kelompok atau individu tersebut, tidak akan berhasil mengalihkan perhatian masyarakat, apalagi untuk menghancurkan Partai Golkar.

Fraksi Partai Golkar, kata Ade, sudah menganalisa dan mengkaji isu tersebut. Isunya serupa dan sebangun, serta tidak ada yang baru. "Tampak sekali kelompok atau individu tersebut kebingungan dan kehilangan akal, tidak kuasa membalikkan situasi mengingat fakta dan data yang disampaikan di Pansus Century, terang benderang," tuturnya.
 
FPG, kata Ade, sejak awal bekerja untuk mengungkap kebenaran, bukan untuk menjatuhkan orang perorangan dan juga tidak berniat memakzulkan pemerintahan yang sah yang dipilih secara demokratis oleh rakyat.

"Niat kami tulus, mengungkap kebenaran agar ke depan pemerintahan tidak lagi dibebani oleh isu miring yang merugikan dalam melaksanakan program kerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,"

Lebih lanjut dikatakan oleh Ade Komarudin, bahwa upaya yang dilakukan kelompok atau individu untuk membelokkan kasus dana talangan Bank Century dari perhatian rakyat, yakni dengan menghembuskan isu seolah-seolah ada masalah pribadi antara Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dengan Menkeu Sri Mulyani. "Upaya personalisasi ini gagal total, karena memang tidak ada masalah pribadi di antara keduanya."

Gagal dengan isu personalisasi antara Ketua Umum Partai Golkar dengan Menkeu, kata Ade, kelompok atau individu tersebut mencoba mengadu Ketua Umum Partai Golkar dengan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, seolah-olah sudah bersepakat untuk mencopot Menkeu Sri Mulyani.

"Isu ini pun gagal total. Presiden SBY menanggapi isu tersebut sebagai ajang adu domba antara Presiden SBY dengan Ketua Umum Partai Golkar."

Sekarang, isu yang dihembuskan bukan lagi terhadap personalisasi antara Ketua Umum Partai Golkar dengan Menkeu, tapi beralih kepada Fraksi Partai Golkar DPR-RI. Sperti diberitakan oleh sebuah harian nasional, bahwa ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto mengatakan Gokar siap memakzulkan Wakil Presiden Boediono.

"Berita itu sama sekali tidak benar, Ketua Fraksi Golkar tidak pernah mengatakan seperti yang ditulis koran tersebut."
 
Dari rangkaian isu tersebut, tampak jelas, ungkap Ade, bahwa kelompok atau individu tersebut sangat ketakutan terhadap Partai Golkar dalam mengungkap kebenaran.

"Partai Gokar sudah mengalami cobaan lebih hebat dari sekedar isu murahan seperti saat ini, tapi tetap saja tidak bisa memisahkan rakyat dengan Partai Golkar, karena suara rakyat adalah suara Golkar," tuturnya.

Detik-detik Pembunuh Kebingungan Buang Jasad Pria Terbungkus Sarung di Tangsel
Google Chrome.

AI Menyokong Kinerja Google Chrome

Google Chrome meluncurkan fitur kecerdasan buatan atau AI baru yang bertujuan menyederhanakan tugas peramban rutin, dengan tiga kemampuan AI generatif yang sudah ada.

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024