Sri Mulyani: Skenario Terburuk, Ekonomi Bisa Tumbuh Minus 0,4 Persen

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 akan mengalami kontraksi cukup dalam akibat wabah virus corona (Covid-19). Ekonomi diperkirakan akan jatuh hingga hanya mampu tumbuh di kisaran 2,3 persen hingga -0,4 persen.

Sri Mulyani Buka Suara soal Warga Beli Sepatu Rp10 Juta, Kena Pajak Rp31 Juta

Dia mengatakan, proyeksi tersebut dilakukan bersama dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan serta Lembaga Penjaminan Sosial setelah melihat secara menyeluruh bahwa krisis kesehatan dan kemanusiaan akibat virus terus semakin menjalar terhadap ekonomi dan stabilitas sistem keuangan.

"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan turun ke 2,3 persen bahkan skenario buruknya bisa mencapai negatif 0,4 persen. Sehingga kondisi ini akan sebabkan penurunan kegiatan ekonomi maka berpotensi menekan lembaga keuangan," katanya saat telekonferensi, Rabu, 1 April 2020.

Ganjaran Kementerian BUMN untuk Pelindo karena Bantu Promosikan UMKM

Dia mengatakan, krisis kesehatan dan kemanusiaan tersebut akhirnya berdampak terhadap perekonomian, karena terbatasnya pergerakan masyarakat. Akibatnya konsumsi masyarakat diperkirakan anjlok dari biasanya di kisaran 5 persen menjadi hanya kisaran 3,2 persen hingga 1,6 persen. 

Begitu juga dengan arus investasi yang anjlok hebat dari yang semula diperkirakan bisa 6 persen pada tahun ini menjadi hanya di kisaran 1 persen atau bahkan negatif hingga 4 persen. Sementara itu, kinerja ekspor juga akan lebih dalam negatifnya dari yang selama ini terkontraksi, begitu juga kinerja impor.

Festival Semarapura Kembali Digelar, Pemkab Klungkung Siapkan Ribuan Seniman dan Booth UMKM

Bahkan, kata dia, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM yang selama ini terbukti mampu tahan dalam setiap kondisi krisis diperkirakan akan terpukul paling depan karena tidak adanya kegiatan sosial akibat adanya wabah tersebut. Padahal, kata Sri, saat krisis 1998 UMKM mampu menjadi penopang ekonomi Indonesia. 

"UMKM yang biasanya jadi safety net mengalami pukulan besar karena adanya restriksi kegiatan sosial. Ketika hadapi kondisi tahun 97-98 UMKM resilient, sekarang UMKM terpukul paling depan karena enggak ada kegiatan di luar rumah masyarakat," tegasnya.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KITA Edisi April 2024, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 26 April 2024

Sri Mulyani Buka Suara soal Harga Sepatu Rp 10 Juta Kena Pajak Rp 31 Juta

Viral di media sosial seorang pria mengeluhkan dirinya dikenakan biaya bea masuk Rp 31 juta untuk harga sepatu Rp 10 juta.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024