TNI-Polri Bentrok di Papua, Bamsoet Ingatkan Ancaman KKB

Ilustrasi prajurit Paskhas TNI AU mengikuti Apel Patroli Skala Besar TNI-Polri di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Bentrokan antara anggota TNI-Polri di Papua dengan tiga korban tewas menjadi sorotan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo, menyesalkan bentrokan oknum TNI-Polri yang kembali terjadi.

Polri Jamin Keamanan dan Kelancaran Lalu Lintas di Tempat Wisata saat Libur Panjang

Menurut dia, pertikaian yang menyebabkan tiga anggota kepolisian meninggal dunia tak seharusnya terjadi. Sebab, jika antar aparat saja bertikai dan terprovokasi, maka sulit pula mewujudkan kerukunan di Bumi Cendrawasih.

"Saya meminta semua pihak untuk bisa bersama menjaga stabilitas dan keamanan di tanah Papua," ujar pria yang disapa Bamsoet ini, Senin 13 April 2020.

Sagil Siswa SD di Jambi yang Miliki Tinggi 2 Meter Bercita-cita Ingin Jadi Anggota TNI

Bamsoet berharap peristiwa ini menjadi yang terakhir kalinya. Meski dipicu kesalahpahaman, ia menyebut, sudah ada tindakan cepat Kapolda Papua bersama Pangdam VII Cenderawasih yang sudah melarang para anggota dan keluarga tidak keluar Mako untuk sementara waktu. 

Kata dia, setidaknya cara itu mengurangi terjadinya potensi konflik susulan.

Prabowo: Dalam Hidup Saya, Angka 8 Muncul Terus

"Kejadian tersebut harus segera diselesaikan, sehingga para personil TNI dan Polri bisa kembali fokus kepada tugasnya masing-masing dalam menjaga suasana kondusifitas perdamaian di Papua," jelas politikus Golkar itu.

Dia mengingatkan masih ada persoalan penting yang harus dikawal aparat TNI-Polri di Papua yaitu teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Jangan sampai ketegangan antara aparat keamanan, dimanfaatkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua untuk menciptakan ketakutan di masyarakat," ujarnya.

Kemudian, ia pun mengajak personel TNI-Polri bisa menjadi teladan masyarakat. Aparat kedua institusi itu, kata dia, adalah patriot bangsa. Jangan sampai masalah sepele karena kesalahpahaman, malahan membuat masyarakat takut.

"Jika ada masalah, selesaikan secara baik-baik dengan mengedepankan dialog kekeluargaan," tuturnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya