Gaya Blusukan Risma Dinilai Jadi Modal Utama Genjot Kinerja Kemensos

Tri Rismaharini saat diajak menjajal mobil Lamborghini.
Sumber :
  • Humas Pemkot Surabaya

VIVA – Presiden Joko Widodo mengangkat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma sebagai Menteri Sosial. Menurut Plt Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya, Yusuf Lakaseng, Risma adalah pilihan tepat untuk menduduki posisi tersebut.

9 Calon Anggota Pansel Capim KPK, 5 dari Unsur Pemerintah dan 4 Masyarakat

"Kami mengucapkan selamat kepada Bu Risma, dan tentunya terima kasih kami warga Surabaya kepada Presiden Joko Widodo yang umumkan Bu Risma menjadi Menteri Sosial yang baru. Pilihan ini sangat tepat, mengingat Bu Risma adalah figur yang berprestasi sepuluh tahun pimpin Surabaya," kata Yusuf pada Rabu, 23 Desember 2020.

Baca juga: Pesan PKS ke Menag Baru: Jangan Jualan Isu Radikal dan Terorisme

Tidak Ada Foto Jokowi di Ruang Rapat, PDIP: Jatuh Lupa Dipasang Lagi

Ia menilai, pengalaman memimpin Surabaya selama sepuluh tahun menjadi modal Risma untuk memimpin Kementerian Sosial. Apalagi gaya Risma yang sering langsung blusukan ke lapangan terbukti efektif menyelesaikan masalah di Surabaya.

"(Risma) membuktikan majukan Surabaya, bukan hanya perubahan fisik tapi membangun manusia dan berdayakan manusia. Dan, gaya kepemimpinan Risma selama ini yang turun langsung ke masyarakat pimpin dengan hati," ujar Yusuf.

Pakar: Penambahan Kementerian yang Direncanakan Prabowo Harus Ubah Regulasi

Itu semua, lanjut dia, adalah modal Risma untuk menjadi Mensos. "Karena Mensos di masa pandemi ini adalah jantung yang penting dari pemerintahan karena banyak membantu masyarakat dan hanya negaralah yang bisa lakukan ini," kata Yusuf.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengangkat enam nama baru untuk menempati posisi sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju. Mereka yang diangkat menjadi menteri ialah Tri Rismaharini yang diangkat menjadi Mensos menggantikan Juliari P Batubara.

Kemudian Sandiaga Uno menempati posisi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) menggantikan Wishnutama Kusubandio; Wahyu Sakti Trenggono menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang tertangkap tangan KPK atas dugaan kasus suap izin ekspor benih lobster.

Kemudian Yaqut Cholil Qoumas yang menjadi Menteri Agama, menggantikan Fachrul Razi; Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan; dan Muhammad Lutfi menjabat Menteri Perdagangan menggantikan Agus Supramanto. Pelantikan menteri baru itu dijadwalkan digelar pada Rabu, 23 Desember 2020. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya