Giring PSI: Jangan Sampai RI Jatuh ke Tangan Pembohong Anies Baswedan

Plt Ketum PSI Giring Ganesha Djumaryo di Surabaya.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Plt Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha, menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pembohong. Menurut dia,  Anies hanya pura-pura peduli kepada rakyat yang menderita di tengah pandemi.

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

Giring tak ingin Anies memimpin Indonesia pada 2024 nanti. Ia mengatakan jangan sampai figur pembohong seperti Anies memimpin Indonesia.

"Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan," kata Giring dalam keterangannya yang dikutip pada Selasa, 21 September 2021

PKB dan Nasdem Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran, Kaesang Bilang Begini

Menurut dia, Anies di hadapan media, selalu menampakkan diri peduli dengan penderitaan rakyat di masa pandemi. Untuk menguji hal tersebut, Giring mengajak publik melihat Anies membelanjakan uang rakyat di masa pandemi.

Dia bilang DKI yang memiliki APBD besar namun dipakai Anies untuk kepentingan ego pribadi demi 2024.

PSI Buka Pendaftaran Bagi yang Ingin Maju Pilkada, Siapa Saja Bisa Ikut

"APBD Jakarta yang begitu besar dia belanjakan untuk kepentingan ego pribadi untuk maju sebagai calon presiden 2024. Dia mengabaikan tekanan rakyat yang meminta dia membatalkan rencana balap mobil Formula E dan menggunakan Rp1 triliun uang rakyat untuk acara tidak berguna itu," jelas Giring.

Giring bilang uang muka acara Formula E dibayar Anies saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi. Padahal, semestinya uang tersebut bisa dialokasikan untuk penanganan pandemi.

"Uang sebanyak itu dihabiskan Anies di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal dunia, dan hidupnya susah karena pandemi. Uang Rp1 triliun dia keluarkan, padahal rakyat telantar tidak bisa masuk rumah sakit yang penuh. Rakyat kesulitan makan karena kehilangan pekerjaan," lanjut Giring.

Ironisnya, di tengah semua penderitaan rakyat, Anies mengatakan menyerah tidak bisa mengatasi situasi. Dia mengaku tidak punya dana untuk mengatasi COVID-19 dan meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan COVID-19 di Jakarta.

"Saya percaya, keujuran adalah resep penting untuk keluar dari krisis. Situasi genting akibat pandemi ini memerlukan keterbukaan dan transparansi. Karena hanya dengan itu kita bisa mengidentifikasi masalah dengan benar dan mencari jalan keluar dari krisis," kata Giring.

Dalam situasi krisis, seorang pemimpin sejati harus berupaya sekeras mungkin untuk menyelamatkan rakyat, menyelamatkan kepentingan yang lebih besar. "Gubernur Anies bukanlah sebuah contoh orang yang bisa mengatasi krisis," ujar Giring.

Terkait tuduhan dari Giring, Anies atau pihak pendukungnya belum memberikan tanggapannya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya