Risma Marah-marah di Gorontalo, PDIP: Gayanya Nggak Bisa Diubah

Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma
Sumber :

VIVA – Video Menteri Sosial Tri Rismaharini marah-marah kepada salah seorang pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo, viral di media sosial. Sorotan dan kritikan pun tertuju kepada Risma.

Megawati Panaskan Mesin Politik PDIP, Pimpin Konsolidasi untuk Pilkada 2024

Terkait itu, elite PDIP membela koleganya yang jadi perhatian. Politikus PDIP Aria Bima menyampaikan kemarahan Risma mesti dilihat dari konteksnya dan jangan dibiaskan. 

"Jangan dibiaskan marah sebagai akibat dari konteksnya untuk memperbaiki suatu rutininas birokrasi yang ada defiasi," kata Aria dalam Apa Kabar Indonesia Malam tvOne yang dikutip VIVA pada Senin, 4 Oktober 2021.

PDIP Sumbar Menang Atas Gugatan dari Kader Sendiri

Dia menjelaskan konteks Risma marah di Gorontalo karena ada salah seorang petugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang melapor ke eks Wali Kota Surabaya itu bahwa saldonya kosong lantaran sudah dicoret pihak Kemensos. Namun, data dari petugas pendamping PKH itu berbeda dengan Kemensos.

"Dari keluarga penerima itu dicoret oleh menteri atau kementerian faktanya data kementerian ada. Jadi, pembahasannya jangan secara parsial," tutur Anggota DPR tersebut.

PDIP Tak Mau Pusing Mikirin Jokowi dan Gibran yang 'Bakar' Rumahnya Sendiri

Pun, menurutnya konteks kemarahan Risma juga mesti dilihat sebagai gaya komunikasi atau kepemimpinan dari setiap orang yang memiliki karakter masing-masing. Ia menekankan persoalan yang memicu kemarahan Risma terkait penghilangan data. 

"Orang miskin, orang yang butuh bantuan dihilangkan. Kemudian, konteksnya ada di Gorontalo," sebut Aria.

Dia tak menampik memang ada beberapa insiden Risma marah-marah dan terekspos ke publik. Namun, bukan berarti Risma seorang pemarah. 

Menurutnya, biar rakyat yang menilai soal gaya Risma. Sebab, dengan gayanya seperti itu, Risma menjadi Wali Kota Surabaya selama dua periode.

Bagi dia, cara Risma marah seperti di Gorontalo sebagai shock therapy. Ia menekan tak masalah bagi seorang pemimpin marah bila memang ada kekeliruan.

"Begitu loh. Ini yang saya maksudnya marahnya sebagai shock therapy. Sebagai suatu cara untuk memberikan penyegarannya yang rutinitasnya adalah sesuatu yang tidak sehat itu tadi, itu perlu. Kalau sudah gayanya begitu nggak bisa dirubah. Dibuat-buat supaya lebih menarik ke publik," sebut Aria.

Viral di media sosial terkait Risma marah-marah kepada salah seorang pendamping PKH di Gorontalo. Dalam video itu, Risma tampak marah sambil menunjuk-nunjuk seseorang. 

Momen eks Wali Kota Surabaya itu marah-marah karena saat pendamping PKH menyampaikan ada warga yang terdata, tetapi saldonya justru tak pernah terisi lagi. 

"Pendamping PKH itu menyampaikan kepada ibu menteri ada nama-nama ini saldonya kosong karena informasinya sudah dicoret. Itu yang bikin naik darahnya," kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Jumat, 1 Oktober 2021.

Rusli pun mengaku tak terima dan tersinggung Risma yang emosi tapi marah-marah di depan umum. Ia bilang orang yang dimarahi Risma ada pegawainya yang hanya memiliki golongan rendah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya