Fadli Zon: Hampir Tiap Hari Tangkap Teroris, Uruslah KKB di Papua

Fadli Zon
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Aksi Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang mengamankan ratusan kotak amal diduga dipakai kelompok teroris untuk menghimpun dana operasional disorot Anggota DPR Fadli Zon. Dia heran dengan cara Densus 88 yang aktif menangkap teroris.

TNI-Polri Berhasil Tangkap Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide

"Hampir tiap hari tangkap teroris, apa yg diteror? Mau teror siapa?," tulis Fadli di akun Twitternya, @fadlizon dikutip pada Selasa, 9 November 2021.

Dia bilang kalau di luar negeri biasanya teroris mengaku tujuan aksinya. Namun, ia heran dengan penangkapan teroris di Tanah Air.

Baku Tembak, TNI-Polri Berhasil Adang KKB yang Hendak Serang Polsek dan Koramil

"Kalau di luar negeri biasanya teroris ngaku apa tujuan n kehendaknya. Ini malah melawan kotak amal n kurma. Uruslah “KKB” di Papua," tambah Fadli.

Densus 88 tangkap terduga teroris (foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/Muhammad AR
Ngeri, Slovakia Terima 1.100 Ancaman Bom dalam Sehari

Sebelumnya, Densus 88 menyita ratusan kotak amal yang diduga dipakai kelompok teroris. Langkah ini dilakukan Densus usai menangkap beberapa terduga tersangka teroris di Lampung.

Baca Juga: Novel: Kalau Densus 88 Nggak Mampu Tangani OPM, Serahkan ke Kami

Dari keterangan polisi, lebih 300 kotak amal disita dari Yayasan Ishlul Umat Lampung di Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Selain kotak amal, di lokasi tersebut juga disita dokumen-dokumen hingga spanduk yayasan tersebut.

Densus Dibela

Sebelumnya, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto membela cara Densus 88 yang menyita kotak amal milik kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) di Lampung. Menurut dia, langkah Densus sudah didukung bukti yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan. 

"Densus [88 Antiteror Polri) ketika menyita kotak amal tentunya sudah didukung bukti yang kuat dan harus dipertanggungjawabkan di depan pengadilan," kata Benny yang juga eks penyidik tim Densus melalui pesan Whatsapp di Jakarta, Selasa, 9 November 2021. 

Menurut dia, bila ingin melumpuhkan kelompok teroris maka caranya bisa dengan mematikan sumber dananya.

Dia menyinggung sumber pendanaan teroris itu dengan menelaah Para Wijayanto, pemimpin jaringan teroris JI yang memiliki kemampuan mengelola organisasi profesional karena latar belakangnya adalah pebisnis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya